Tanda vital risha semakin lama semakin merosot, dokter-dokter langsung berdatangan dan dokter magang tersebut keluar dari ruang rawat risha. Saat keluar dokter magang yang berbadan tegap dan berwajah tampan tersebut duduk di samping adik laki-laki risha yaitu reza yang sedang menangis sambil terus berharap hal buruk tak terjadi pada kakaknya, dokter magang tersebut menepuk-nepuk punggung reza dengan lembut seperti kakak yang sedang menenangkan adiknyA
Reza melirik ke arah dokter magang itu sambil menghapus air matanya, ia menanyakan siapa seseorang yang sedari tadi duduk di sampngnya tersebut
“kau siapa?” tanya reza
“aku dokter magang di rumah sakit ini, namaku dimas. Siapa namamu adik kecil?” ujar dokter itu seraya tersenyum manis, reza terdiam sejenak tak menjawab pertanyaan pria tersebut. Reza mengeluarkan sebuah handphone dan menekan tombol kunci, terpampang foto seorang pria tampan yang sangat mirip dengan orang yang sedang duduk di sampingnya itu
Dokter magang itu segera meraih handphone yang ada di tangan reza dan menanyakan bagaimana bisa wajahnya ada di dalam handphone reza
“itu... itu adalah handphone kakakku” jawab reza yang masih tak percaya dengan apa yang dilihatnya
“kakakmu? Yang sedang berjuang hidup di dalam? Bagaimana....” belum selesai pria tersebut bicara para dokter keluar dari ruang rawat risha dengan wajah yang tak menggambarkan seseorang yang sudah menyelamatkan pasiennya
Reza segera berlari masuk ke ruang rawat kakaknya disusul oleh dokter magang yang masih percaya tak percaya melihat wajahnya terpampang di handphone pasien yang bahkan ia kenal hanya karna ia mengecek keadaan pasien tersebut
Ruangan itu dipenuhi tangis ibunda dan adik risha, dokter magang itu terdiam di ambang pintu sambil menatap seseorang yang sudah tertutup oleh kain putih di seluruh tubuhnya
-The end-
TINGGALKAN JEJAK KALIAN YAAA