"Tapi, gue ga kelayapan max.. gue bisa jelas-" jawab MelodyÂ
"Brisik! Semuanya udah basi!" Ucap max yang sedang memotong pembicaraan melody, sambil berjalan pergi. "Max, Jo! Lo ga pernah tau. Saudara gua meninggal dihari itu, orang kesayangan gua. Trus gimana caranya gue perform dengan keadaan gue yang kehilangan orang kesayangan gua?" Teriak kepada Max yang beranjak pergi, membuat mereka menjadi pusat perhatian.Â
"Gue juga ga pernah mau kehilangan saudara gua! Apalagi perform disana salah satu impian gua juga, bukan cuman lo berdua!" Ucap Melody kepada Max berjalan kearahnya, sambil menangis. "Kenapa lo ga pernah bilang?" Tanya max, "gue gamau lo pada ngerasaiin sakitnya juga." Jawab Melody, "maaf" samber Joseph, "bukan salah lo pada, tapi gue harap lo pada bisa ngerti." Jawab Melody, sambil meninggalkan lapangan itu.Â
Aku tidak menyangka, mengapa aku bisa berkata seperti itu di depan banyak orang.Â
Kemudian aku, Joseph, dan Maxwell menjadi seperti orang yang tidak pernah berkenalan, berteman, dan bersama menikmati luka itu. Aku harap aku bisa memutar waktu dan langsung jujur dengan kedua teman bandku saat itu juga, aku merindujan kebersamaan dengan mereka.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H