Mohon tunggu...
Nuri_Nurzikri
Nuri_Nurzikri Mohon Tunggu... Jurnalis - travelers, Motorist, Citizen Journalist

Aku sudah banyak merasakan kepahitan dalam hidupku. dan yang paling pahit adalah berharap kepada manusia-Ali bin abuThalib.ra

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Abu Abdullah, Tidak Banyak yang Mengenal Nama Ini Walaupun Karyanya Dibaca Jutaan Manusia

4 September 2022   17:38 Diperbarui: 4 September 2022   17:44 671
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kurang lebih 4 tahun dari kelahiran, Imam Bukhari mengalami sakit mata parah hingga mengalami kebutaan. Berkat ketelatenan ibunya, dan doa yang tiada henti, akhirnya imam Bukhari mendapakan kesembuhan.

Di usia 10 tahun beliau telah memulai menuntut ilmu hadist. Dan dari ulama besar dan termasyur saat itu di Bukhara yakni Syekh Ad-Dakhili beliau belajar. Tidak heran pada usia 16 tahun telah menghafal kitab ibnul Mubarak dan Waqi’ bin Jarrah.

Pada usia 16 saat itu imam Bukhari melakukan perjalanan ke dua kota suci Makkah dan Madinah bersama ibunya dan saudaranya Ahmad sekaligus menunaikan ibadah haji. Ketika Ibu dan saudaranya Ahmad pulang ke Kampung halaman, Imam bukhari tetap tinggal untuk mendalami Kitab-kitab dan mengikuti kajian-kajian para guru besar hadist. Usia 18 tahun beliau menerbitkan kitab pertamanya Kazaya shahabah wa Tabi’in.

Nuri- Google Maps
Nuri- Google Maps
Dari dedikasinya yang mendalam, beliau berhasil mengumpulkan satu juta hadist dari 80,000 perawi. dari sekian hadis akhirnya imam bukhari meneliti, dengan seleksi yang sangat ketat diantaranya bagaimana sanad hadisnya dan bagaimana sifat perawinya, kemudian apakah perawi nya terpercaya dan tsiqqah. Kemudian setelah melewati tahapan tersebut ditulislah sejumlah 9000an hadist yang kemudian dibukukan dalam karya monumentalnya yaitu Al Jami’al-shahih atau dikenal shahih Bukhari

Diriwayatkan dan diakui oleh Kakak beliau Rasyid Bin Ismail,  imam Bukhari memiliki hafalan yang kuat. Sosoknya kurus, tidak terlalu tinggi dan juga tidak pendek, sangat ramah, sopan dan dermawan. Khusus dalam menyeleksi hadis, Imam Bukhari menghabiskan waktu puluhan tahun untuk melakukan perjalanan mengunjungi berbagai kota.

Dalam bukunya imam Muslim meriwayatkan perjalanan beliau Ketika mengunjungi wilayah Naisabur beliau mendapat sambutan yang luar biasa. Namun di tempat ini terjadi fitnah terhadap beliau yang menyebabkan imam Bukhari meninggalkan Naisabur dan pulang ke kampung halamannya di Bukhara.

Sambutan meriah selalu mewarnai kedatangan beliau dimanapun. Hingga fitnah selanjutnya datang dari Gubernur Bukhara. Hingga kemudian beliau terusir dari negerinya sendiri.

Mendengar kisah terusirnya Imam Bukhari dari Kotanya, penduduk Samarkand mengirim surat kepada beliau untuk menetap di Samarkand. Membaca surat tersebut Imam Bukhari memenuhi surat itu dan Melakukan perjalanan menuju ke Samarkand.

Di satu perkampungan bernama Khartank beliau rehat sejenak sambil bersilaturahim bersama sanak family yang ada di desa ini. 

Namun tidak lama berselang, di tempat ini imam Bukhari jatuh sakit. Sehingga di disinilah beliau wafat dalam Usia 60 tahun. Jenazahnya dikebumikan tepat setelah sholat Dhuhur  pada hari raya iedul fitri tahun 256 Hijriyah atau Agustus 870 masehi.


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun