Banyak sekali tokoh-tokoh hebat yang sudah terlupakan oleh zaman.
Kisah mereka dianggap kuno dan tidak mewakili semangat kekinian. Â Tokoh yang nyata ada dengan dukungan bukti dan kajian sejarah keberadaanya dikalahkan oleh tokoh-tokoh fiktif buatan holywood yang justru diminati dan banyak mengunci trend kehidupan anak remaja atau bahkan kaum dewasa sekarang ini.
nilai jati diri manusia terbentuk dari rangkaian fakta dan sejarah yang mengiringi terbentuknya manusia itu sendiri. Jika sejarah hilang, dan fakta-fakta kemudian dibentuk dari kisah artifisial yang dijejalkan pada pemikiran manusia sejak dini, Â maka jangan heran jika kekinian banyak jiwa-jiwa yang kosong. Jatidiri manusia yang rapuh dan kehilangan identitas
semoga melalui kupasan tokoh-tokoh ini, kita bisa mengambil contoh, menyerap semangat baru untuk menorehkan prestasi yang dicontohkan dimasa lalu.
Muhamad bin Isma'il bin Ibrahim bin al-mughirah al-Bukhari adalah nama lengkap dari kutipan nama pada judul diatas. atau juga dikenal Abu Abdillah Muhamad bin Ismail bin Ibrahim bin al-mughirah al-bukhari
seorang imuwan muslim dan penghafal hadis rosulullah saw. salah satu karyanya adalah al-jami ash-shahih atau dikenal dengan shahih al-Bukhari, kemudian juga at-Tarikh, dan adh-Dhu'afa
Imam Bukhari lahir di Bukhara, pada 13 Syawal 194 Hijriyah atau 21 Juli 810 masehi. Bukhara merupakan tempat di wilayah yang terletak di sebelah tengah Uzbekistan (sekarang berbentuk Republik) terletak di Asia tengah.
di era moderen Uzbekistan pernah ada dibawah Uni Sovyet. imam Bukhari berkebangsaan Persia dan beliau hidup di masa Kekhalifahan  Abbasiyyah.
Selama hidupnya dalam upaya pencarian Ilmu dan penelitian hadist beliau telah melakukan perjalanan tidak kurang dari belasan ribu kilometer. setiap tahun beliau menghabiskan perjalanan lebih dari 200 kilometer selama 50 tahun untuk keilmuan yang di galinya. Saat itu belum ada Kendaraan bermesin modern seperti sekarang.
Diberi nama Muhammad oleh ayahnya Ismail bin Ibrahim. Imam Tirmidzi seringkali menggunakan nama Imam Bukhari dengan nama aselinya Muhammad. Nama Kuniyah imam Bukhari adalah Abu Abdullah. Karena lahir di Bukhara maka dikenal dengan Imam Bukhari
Bukhari kecil didik dalam suasana keluarga ulama yang taat. Ayahnya dikenal sangat wara’ menghindarkan pada perkara-perkara subhat, menjauhi hal-hal yang haram. Ayahnya sendiri merupakan murid imam Malik dan beliau bermazhab Maliki. Ayahnya sendiri wafat ketika Bukhari masih kecil  kurang lebih usia 2 tahun.
Kurang lebih 4 tahun dari kelahiran, Imam Bukhari mengalami sakit mata parah hingga mengalami kebutaan. Berkat ketelatenan ibunya, dan doa yang tiada henti, akhirnya imam Bukhari mendapakan kesembuhan.
Di usia 10 tahun beliau telah memulai menuntut ilmu hadist. Dan dari ulama besar dan termasyur saat itu di Bukhara yakni Syekh Ad-Dakhili beliau belajar. Tidak heran pada usia 16 tahun telah menghafal kitab ibnul Mubarak dan Waqi’ bin Jarrah.
Pada usia 16 saat itu imam Bukhari melakukan perjalanan ke dua kota suci Makkah dan Madinah bersama ibunya dan saudaranya Ahmad sekaligus menunaikan ibadah haji. Ketika Ibu dan saudaranya Ahmad pulang ke Kampung halaman, Imam bukhari tetap tinggal untuk mendalami Kitab-kitab dan mengikuti kajian-kajian para guru besar hadist. Usia 18 tahun beliau menerbitkan kitab pertamanya Kazaya shahabah wa Tabi’in.
imam bukhari meneliti, dengan seleksi yang sangat ketat diantaranya bagaimana sanad hadisnya dan bagaimana sifat perawinya, kemudian apakah perawi nya terpercaya dan tsiqqah. Kemudian setelah melewati tahapan tersebut ditulislah sejumlah 9000an hadist yang kemudian dibukukan dalam karya monumentalnya yaitu Al Jami’al-shahih atau dikenal shahih Bukhari
Dari dedikasinya yang mendalam, beliau berhasil mengumpulkan satu juta hadist dari 80,000 perawi. dari sekian hadis akhirnyaDiriwayatkan dan diakui oleh Kakak beliau Rasyid Bin Ismail, Â imam Bukhari memiliki hafalan yang kuat. Sosoknya kurus, tidak terlalu tinggi dan juga tidak pendek, sangat ramah, sopan dan dermawan. Khusus dalam menyeleksi hadis, Imam Bukhari menghabiskan waktu puluhan tahun untuk melakukan perjalanan mengunjungi berbagai kota.
Dalam bukunya imam Muslim meriwayatkan perjalanan beliau Ketika mengunjungi wilayah Naisabur beliau mendapat sambutan yang luar biasa. Namun di tempat ini terjadi fitnah terhadap beliau yang menyebabkan imam Bukhari meninggalkan Naisabur dan pulang ke kampung halamannya di Bukhara.
Sambutan meriah selalu mewarnai kedatangan beliau dimanapun. Hingga fitnah selanjutnya datang dari Gubernur Bukhara. Hingga kemudian beliau terusir dari negerinya sendiri.
Mendengar kisah terusirnya Imam Bukhari dari Kotanya, penduduk Samarkand mengirim surat kepada beliau untuk menetap di Samarkand. Membaca surat tersebut Imam Bukhari memenuhi surat itu dan Melakukan perjalanan menuju ke Samarkand.
Di satu perkampungan bernama Khartank beliau rehat sejenak sambil bersilaturahim bersama sanak family yang ada di desa ini.Â
Namun tidak lama berselang, di tempat ini imam Bukhari jatuh sakit. Sehingga di disinilah beliau wafat dalam Usia 60 tahun. Jenazahnya dikebumikan tepat setelah sholat Dhuhur  pada hari raya iedul fitri tahun 256 Hijriyah atau Agustus 870 masehi.
Daftar Rujukan
- Ensiklopedi Biografi Nabi Muhammad SAW dan Tokoh besar Islam Jilid 5 hlm 131
- Atlas Hadits – Dr Syauqi Abu Khalil
- https://www.nu.or.id/tokoh/imam-bukhari-ulama-penghimpun-hadits-sahih-yang-lahir-di-bulan-syawal-GQdZS
- https://id.wikipedia.org/wiki/Muhammad_bin_Ismail_al-Bukhari
- https://muslim.or.id/640-mengenal-imam-bukhari.html
- https://youtu.be/fcxbWjhYaes
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H