Mohon tunggu...
Nuri_Nurzikri
Nuri_Nurzikri Mohon Tunggu... Jurnalis - travelers, Motorist, Citizen Journalist

Aku sudah banyak merasakan kepahitan dalam hidupku. dan yang paling pahit adalah berharap kepada manusia-Ali bin abuThalib.ra

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Jangkrik! Berdamai dengan Situasi Pandemi, Panjangkan Akalmu

12 Agustus 2021   12:44 Diperbarui: 12 Agustus 2021   13:32 349
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Segudang ide sudah saya endapkan dalam kepala dan segera menuju komputer mejaku  untuk menuangkannya dalam tulisan. Saat saya menekan tombol power "...taraaa.."  Layar monitor tidak ada respon alias blue screen. "Wah Gawat.."  fikirku. 

"Saat dibutuhkan...engkau ngadat diwaktu yang tidak tepat wahai komputerku..."

Jangkriik... gumamku. saya coba utak-atik kabel dan perangkat pendukung lainnya. Kabel VGA nancep, kabel Power nemplok, kabel-kabel lainnya, OK. coba dekatkan telinga di CPU... Kipas pendingin sih berdengung, tanda nyala. "Naaaah lhoo !"

Si Jangkrik ini sudah menjadi teman "main" saya sejak tahun 2014. Terakhir service tahun 2016 karena upgrade Power Supply dari 350 watt ke 500 watt sekaligus upgrade kinerja. Terakhir spek sistem yang dimiliki komputer ini adalah Motherboard ASUS H61M Prosesor Intel Core i3-3220 @3.30GHz.  Kemudian karena tuntutan si Jalu yang baru SMP saat itu yang ikut pake,  setahun kemudian dia minta RAM di naikin lagi ke 8 GB (2 chipset). 

Entah buat apa anaku itu minta VGA-Card si Jangkrik di naikin kelasnya. tapi permintaan yang terakhir itu (VGA) tidak saya penuhi. Curiga saya, si jangkrik diajak "Nyasar" ke dunia "Game Online".

6 tahun si Jangkrik bertugas tanpa hambatan dan lancar jaya mengeluarkan kemampuan multimedianya (untuk ukuran saya) sampai akhirnya di tahun (ke 7) ini, Juli 2021 tetiba ngadat. Setelah utak-atik sendiri, dan gagal mendeteksi kendala kerusakan (maklum bukan "kelompok suku" pengutak-atik komputer) akhirnya pasang jurus update status di medsos, dimulai di group tehnisi komputer sampai "tribe of" kanibal Komputer, semuanya memberikan tips yang beragam dan lucu-lucu macam seperti LEM-BIRU. 

Ada lagi Yang ekstrim seperti mengusulkan untuk di lepas semua konektor dan perangkat Card di motherboard lalu cuci pakai air mineral kemudian keringkan pakai Hairdryer...oalaah..dipikir komputer macam rambut yang dicuci di salon LUTUYE kali yaa...

Akhirnya saya menyimpulkan satu masukan kolega yang memang seorang Programer dan juga aktif di media sosial yang memberikan tips dan masukan cukup "reasonable" untuk melakukan analisa di Power Supply. Saya juga membuat perbandingan, dan mengingat ingat kejadian 2016 saat pernah si jangkrik ini susah hidup kalau belum berkali-kali di restart, yang mendasari digantinya (juga)Power supply dikala itu. 

Sejalan juga dengan informasi yang dibaca di beberapa artikel Abah Google dimana problem Power seringkali menimbulkan CPU ogah bangun saat di start, walaupun tanda kehidupan masih terdeteksi dari kipas pendingin yang menyala.

Dokpri
Dokpri

Perlahan saya membuka baut CPU unit dan melihat daleman komponen bagian kiri. Ada 4 rangkaian Kabel konektor tersambung dari Power Supply ke Rangkaian elektronik dan hardware lainnya. Pertama Konektor pin(20+4) yang memasok Tenaga Listrik ke Motherboard. Kedua konektor P4 (4 pin) yang memasok listrik ke Prosesor di Motherboard. 

Ketiga konektor pin floppy Drive Power Cable, terakhir konektor pin SATA Power cable. Masing masing saya lepas dari power supply namun sebelumnya saya Foto dengan HP, jurus jitu agar tidak lupa saat nanti memasang kembali dengan Power Supply pengganti.

Setelah melepas Power supply bawaan saya perhatikan merek barang tersebut adalah Power Logic Type Magnum 250. Wah bobotnya ringan ya? Seperti yang tidak ada isinya alias kopong. Jika menelusuri di website, merek ini adalah buatan Afrika selatan tepatnya di Cape town. Hmmm... entahlah harus di cek lagi akurasi informasinya. Yang pastinya Power supply ini sudah menunaikan tugasnya selama lima tahun sejak terakhir upgrade CPU. 

Setelah rangkaian konektor saya lepas, kemudian saya foto power supply tersebut guna bahan info pembelian di toko Komputer. Setelah melakukan pencarian di toko komputer daerah Pamulang Ciputat, ditemukan fakta harga rata-rata Power Supply standar di angka 450 ribu sampai 600 ribuan. Walah...sewaktu masih aktif kerja mungkin gak masalah angka segitu.  Namun di masa PPKM lumayan juga ya he..he..he.

setelah kami bertahan melewati masa-masa Pandemi, langkah bijak yang perlu difikirkan adalah mengatur keuangan dan pengeluaran. 

Hanya saja, si jangkrik juga perlu dibangkitkan untuk mensiasati segala aktifitas Literasi dan online yang mendukung. Akhirnya urung membeli di toko offline saya beralih membuka toko online di Android. 

Untuk pasar di toko online, saya menemukan harga di kisaran 150 ribu brand new untuk power supply yang sama. Namun di putuskan untuk mengganti merek, dan setelah beberapa pencarian, ketemu toko komputer di wilayah Jakarta utara yang menawarkan harga di kisaran 200 ribuan sudah berikut Ongkir, plus diskon poin dan lainnya. 

Brand merek AONE Twin 2.2 pure 500. Untuk perbandingan kembali saya melakukan penelusuran online. Brand merek Korea ini cukup direkomendasikan beberapa pehobi komputer jangkrik. Namun untuk komputer High-end tidak cukup "ngangkat" menurut beberapa ulasan. 

Yang mengherankan, merek ini dengan spek yang sama di toko online lain bisa di kisaran harga diatas 500 ribu? Di toko Ini hanya 200 ribuan. Wah... kebayang apakah ini barang palsu?, bekas? Atau, jangan-jangan refurbished.

Melihat reputasi toko penjual ulasannya nyaris bintang 5. dan diskusi pelanggan rata-rata bukan pembeli amatir, kebanyakan pehobi rakitan dan upgrade ekstrim. 

Setelah saya melakukan diskusi dengan toko dirasa cukup (responsive) dalam memberikan penjelasan. Didapat info bahwa barang yang dijual tersebut adalah stok ex-upgrade Komputer yang tidak terpakai. Karena pembeli memutuskan CPU barunya tersebut mengganti power bawaan ke power supply kelas gamers. Tambahan jaminan Garansi toko 1 bulan saya fikir "OK" lah investasi 200 ribuan setelah diskon poin dan juga diskon ongkir untuk brand tersebut. Akhirnya saya klik keranjang virtual dan langsung melakukan pembayaran.

Setelah barang datang, saya cermati AONE Twin 2.2 pure 500 ini Beratnya hampir 3x lipat Power supply yang sebelumnya terpasang pada si jangkrik Dan memiliki internal pendingin kipas 120 mm. solid dan meyakinkan dengan insulator kabel berupa jaring fiber? Sepertinya bukan barang Abal-abal. segera saya pasangkan di CPU sesuai urutan kabel yang sudah saya foto di HP. Beres...lalu kemudian coba dinyalakan tombol power dengan sebelumnya sudah selesai merangkaikan semua hardware pendukung. Test power.....  dan..masih mati..

Dengan menghela nafas saya coba renungkan, proses apa yang terlewatkan dalam merakit ulang komponen serta kabel. Sepertinya sudah sesuai protap. Saya Coba jeda waktu sebentar dengan menyeduh kopi supaya tidak didera panik. Sempat terlintas dalam benak dan fikiran..."wah toko menjual barang abal-abal. Jangkrik...!"

Kembali saya bongkar ulang cover CPU, memperhatikan semua parts dan rangkaian komponen. Kemudian mata ini tertambat pada slot RAM (Chip Memori). Saya coba menukar slot kiri rotasi kekanan dan sebaliknya. Coba nyalakan lagi...akhirnya...le voila..! layar monitor menunjukan reaksi start...  Nafas terasa plong.... Akhirnya si Jangkrik Komputer mejaku bisa aktif lagi. Menemani aktifitas literasi dan juga Aktifitas ekonomis lainnya disaat Pandemi dan PPKM.

Ada rasa puas dan bangga bisa keluar dari problem kerusakan tanpa harus membawanya ke Toko komputer yang sebelum-sebelumnya pernah saya lakukan dahulu. Banding-bandingan setiap membawa CPU ke toko komputer langgananku di Mall Karawaci tidak kurang dari 500 ribu untuk sekali service. Dan pernah saya service laptop, bisa lebih mahal lagi ongkos juga parts-nya. 

Ini sekarang hanya modal 200 ribu, komputer meja kembali beroperasi lagi setelah hampir 2 minggu Matisuri. Saat matisuri, seluruh aktifitas dilakukan di Android, duh... repotnya terutama saat menulis itu loh, dengan keypad layar yang kecil dan jempol yang bogel, ditambah usia mata yang udah ++ belum lagi backlight LCD yang tidak sesuai ruangan menjadi hambatan tersendiri.  

Alhamdulillah selama pandemi ini, bertambah beberapa keahlian terbatas. (Macam Game Top War aja yang musti up grade keahlian buat menang he..he) di kondisi serba terbatas saat ini beberapa problem yang harusnya dilakukan oleh tehnisi dan ahli (akhirnya) saya selesaikan sendiri. Mulai dari service Kendaraan, poles jamur, turun mesin, service jaringan listrik rumah, service AC yang mati, ngelas Pager Besi yang copot, kipas angin mati, pompa air macet, kuping panci lepas  sampe manculin kebon halaman rumah. Saking banyaknya waktu he..he..he. 

Harapan Semoga Indonesia segera keluar dari seluruh krisis dan pandemi (Amin)

(NN 12/8/2021)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun