Mohon tunggu...
Kilau Indonesia
Kilau Indonesia Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kilau Indonesia merupakan sebuah lembaga yang bergerak dibidang kemanusiaan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kilau Indonesia merupakan lembaga yang bergerak di bidang kemanusiaan dan memiliki program-program seperti Berbagi Makan, Berbagi Pendidikan, Berbagi Kesejahteraan dan lain sebagainya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Turki Dilanda Gempa Bumi

7 Februari 2023   16:30 Diperbarui: 7 Februari 2023   16:30 414
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, bencana alam gempa bumi kembali mengguncang wilayah Turki Selatan pada Senin (06/02/2023) siang waktu setempat. Dalam laporan yang dirilis oleh USGS, gempa susulan ini memiliki kekuatan sebesar 7,5 skala richter.

Kemudian, lokasi gempa ini berada lebih ke Utara dibandingkan dengan gempa yang terjadi di pagi hari yang memiliki kekuatan sebesar 7,8 skala richter. USGS mengabarkan, Kalau gempa dangkal ini terjadi pada pukul 13.24 waktu setempat atau 17.24 WIB, empat kilometer Selatan-Tenggara kota Ekinozu, Kedalaman 10km.

Sebelumnya, gempa dengan kekuatan sebesar 7,8 skala richter yang terjadi pada pukul 04.00 waktu setempat telah memakan korban jiwa dengan updatenya itu, mencapai 1.200 orang yang meninggal dunia.

Dikutip dari AFG, setidaknya ada sebanyak 912 orang meninggal dunia di Turki. Sedangkan, sebanyak 326 orang meninggal dunia di Suriah, yang juga terkena dampak dari guncangan gempa bumi ini.

Bagi yang bertanya mengapa Turki dan Suriah bisa mengalami gempa bumi, karena Turki ini berada di jalur gempa yang termasuk paling aktif di dunia, terutama karena adanya dua patahan di Lempeng Anatolia seperti yang dilaporkan oleh beberapa media asing.

Kedua patahan yang dimaksud adalah Patahan Anatolia Utara yang membentang antara Lempeng Anatolia dan Lempeng Eurasia di bagian utara daratan Turki serta Patahan Anatolia Timur yang membentang di sepanjang Lempang Arab hingga bagian tenggara Turki sahabat.

Pergerakan yang terjadi di Patahan Anatolia Timur inilah yang diyakini oleh beberapa media dan pengamat, sebagai pemicu gempa bumi dahsyat yang terjadi Senin kemarin. Pada faktanya, gempa yang mengguncang ini berepisentrum di Turki bagian tenggara yang berdekatan dengan perbatasan Turki dan Suriah.

Selain mengguncang Turki dan Suriah, gempa ini juga dirasakan di negara Siprus yang berada di Laut Tengah atau Mediterania, Lebanon yang berbatasan dengan Suriah dan juga Mesir. Para Tim pencari dan penyelamat Turki-Suriah terus berusaha mencari korban yang masih tertimbun bangunan yang ambruk pas terjadi gempa bumi.

Pihak berwenang Turki pun melaporkan, bahwa ada sebanyak 1.718 unit bangunan ambruk dan 2.023 orang terluka.

"Tim SAR segera dikirimkan ke daerah-daerah tertimpa gempa," kata Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan via Twitter, Senin.

Lalu, yang menjadi pertanyaannya adalah mengapa gempa ini bisa mematikan?

Menurut Chris Elders dari School of Earth and Planetary Sciences pada Universitas Curtin di Perth, Australia, mengatakan, kalau gempa ini amat dahsyat dan menghancurkan karena kedalamannya yang hanya 18 km permukaan bumi atau sangat dangkal.

Akibatnya, tidak hanya menciptakan suara yang mengerikan saja. Akan tetapi, gempa ini juga mampu melepaskan energi yang jauh lebih besar ketimbang gempa berkedalaman di dalam kerak bumi.

Bahkan nih ya, seorang pakar gempa bumi Turki mendesak pemerintah agar memeriksa retakan pada beberapa bendungan yang berada di kawasan gempa guna mengantisipasi kemungkinan yang terjadi di bendungan-bendungan itu agar tidak bocor dan menyebabkan banjir bandang.

Selain itu, sebagian wilayah Turki berada persis di atas Lempeng Anatolia yang memiliki dua patahan besar yaitu Patahan Anatolia Utara dan Patahan Anatolia Timur dan kedua lempengan itu bersinggungan ke selatan di Lempeng Arab karena letak geologisnya itu seperti beberapa wilayah di Indonesia dan negara-negara rawan gempa lainnya seperti Iran dan Jepang, Turki merupakan satu dari zona-zona gempa paling aktif di dunia.

Kemudian, gempa dengan kekuatan yang hampir sama, tepatnya 7,4 skala richter pernah mengguncang Turki tahun 1999 dan menewaskan lebih dari 17.000 orang, termasuk sekitar 1.000 orang di kota terbesar di negara itu di Istanbul, Turki.

Demikianlah informasi ini dapat mimin sampaikan, semoga bermanfaat dan jangan lupa untuk selalu berikan doa terbaiknya agar saudara-saudara kita disana diberikan perlindungan dan ketabahan oleh Allah SWT.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun