Dengan semangat para suporter Maroko, skuad asuhan Walid Regragui itu tampak bermain lebih lepas meski terus diserang Portugal. Mereka seperti bertanding di rumah mereka sendiri pada laga tersebut.
Selanjutnya, bagaimana dengan The Three Lions Inggris? Kalau menurut mimin ya sahabat, ada tiga kesalahan besar yang dilakukan oleh Gareth Southgate di Piala Dunia kali ini.
Apakah kesalahannya itu? Kesalahan yang pertama adalah Gareth Southgate salah dalam memilih pemain dengan memanggil Harry Maguire dibandingkan Fikayo Tomori. Mengapa bisa dibilang kesalahan? Karena Harry Maguire dalam beberapa pertandingan yang dilakoninya bersama Manchester United tidak menampilkan performa yang impresif alias terlalu sering melakukan blunder, sehingga menimbulkan pertanyaan yang sangat besar bagi pendukung The Three Lions maupun pendukung lainnya.
Padahal, kalau dilihat dari statistik dan juga perbandingan antara Fikayo Tomori dan Harry Maguire tentu sangatlah jomplan, dimana Fikayo Tomori mampu menunjukkan performa yang impresif dengan membawa AC Milan menjadi Juara Serie A.
Kemudian kesalahan yang ke 2 adalah tidak adanya geladang bertipe playmaker atau deeplaying playmaker di lini tengah. Mengapa mimin menyoroti hal ini? Karena posisi gelandang yang di bawa oleh Gareth Southgate itu rata-rata semuanya bertipikal box-to-box midfielder bukan deeplaying playmaker.
Alhasil ketika di lapangan dengan memakai formasi 4-2-3-1 ataupun 3-4-3, timnas Inggris menjadi keteteran karena tidak adanya gelandang yang bisa menjaga kedalaman alias gelandang bertipikal deeplaying playmaker dan takluk dari Prancis
Kesalahan yang ketiga adalah gaya permainan yang prakmatis dan cenderung stagnan tidak ada perubahan
Dari awal menjabat sebagai pelatih timnas Inggris, Gareth Southgate selalu memainkan pola 4-2-3-1 ataupun 3-4-3 tergantung bagaimana situasinya dilapangan atau lawan yang dihadapinya. Namun, permainan yang hasilkan di lapangan ketika memakai formasi tersebut cenderung prakmatis, stagnan dan tidak adanya kreativitas.
Maka dari itu, banyak sekali yang menyayangkan mengapa Gareth Southgate selalu menampilkan permainan kayak gitu. Padahal, skill yang dimiliki oleh pemain Inggris semuanya di atas rata-rata dan bisa menampilkan permainan yang jauh lebih baik dibanding kontestan. Tapi apa boleh buat, sang pelatih gemar memainkan sepakbola seperti itu, ya alhasil sebagai pendukung kita tidak bisa berbuat apa-apa yakan.
Lebih lanjut, balik lagi ke pembahasan antara Portugal melawan Maroko, sahabat penasaran engga sih apa ya kira-kira rahasianya Maroko bisa menjadi tim yang menakutkan di Piala Dunia 2022 ini?
Jawabannya adalah kehadiran sosok Ibu dan juga doa yang selalu Ibu panjatkan untuk para pemain timnas Maroko. Loh kok bisa begitu? Karena dengan kehadiran sosok Ibu dan doa darinya sangat mampu merubah segalanya.