Mohon tunggu...
Kiky A.
Kiky A. Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Penggalan Cerita Tentang Salah Satu Tipe Pembeli Online yang Menjengkelkan Sekaligus Menggemaskan

4 September 2015   15:32 Diperbarui: 4 September 2015   15:32 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagaimana jika kamu bertemu dengan salah satu tipe pembeli online yang bikin perasaanmu campur aduk mulai dari gemes, jengkel dan pengin nangis seperti penggalan cerita di bawah ini…

Cerita ini bermula dari sebuah screenshot yang Veryfund ambil dari akun instagram  @olshopcurhat_ yakni akun yang khusus menampung curhatan penjual maupun pembeli online.

pertama… via @olshopcurhat_

Screenshot di atas merupakan curhatan dari salah seorang owner online shop, ia bercerita jika ia menemui pelanggan yang menurut Veryfund menggemaskan dan menjengkelkan. Baca sekilas screenshot di atas sudah kelihatan kan kalau menyebalkan?

Sebelum melanjutkan membaca percakapan antara si penjual dan pembeli, perlu kamu ketahui bahwa balloon chat warna hijau adalah chat si penjual sedangkan balloon chat warna putih adalah chat si pembeli. Jangan sampai keliru ya!

Ceritanya, ada yang mengirim pesan pada owner online shop, rupanya ada customer yang ingin membeli barang tapi sepertinya dia masih ragu. eh, bukan…bukan ragu tetapi sepertinya customer kurang paham ya tentang jual beli online, buktinya ia masih menanyakan…

“kalau aku beli barangnya bisa sampai rumah ngga sis?”

Lalu customer melemparkan pertanyaan yang menggelikan, seperti..

“orang gitu kak?”

 

“Semacam pakai mobil kak?”

 

“Tanpa saya keluar?”

 

Astaga… entah orang ini tinggal di mana, bisa-bisanya nggak tahu apa itu JNE, apa itu POS.

:(
:(

Padahal dia punya smartphone ya dan terhubung dengan internet, tetapi malas menggali informasi.

Lihat juga:  [INFOGRAFIS] 9 Tipe Pembeli Online

kedua.. via @olshopcurhat_

Pada screenshot kedua ini customer penasaran dengan cara kerja ekspedisi yang diseutkan oleh si owner olshop. Mungkin karena owner olshop sudah lelah untuk meladeni customer, ia menyarankan customer untuk membayar barang yang sudah customer pesan lalu tinggal mengikuti prosedur yang ada.

Kemudian customer berkata bahwa akan membayar barang yang ia pesan keesokan harinya.

ketiga.. via @olshopcurhat_

Haduuuh… ternyata pertanyaan konyol customer nggak berhenti begitu saja, ia kemudian menanyakan berapa lama pengiriman jika ia membayar pada Sabtu, Minggu atau Senin.

Dalam percakapan di atas, sepertinya customer mengira bahwa JNE mengantar barangnya dengan menggunakan mobil dari lokasi online shop sampai ke rumah customer.

keempat.. via @olshopcurhat_

Kemudian si owner olshop menanyakan alamat rumah pada customer, sekilas customer memberikan alamat yang lengkap, namun owner online shop sekali lagi menanyakan alamat rumah customer.

Customer malah menjawab dengan ciri-ciri rumah, seperti warna cat rumah, warna pagar dan warna dinding. Hadeeh….

Owner online shop kembali menanyakan alamat detail seperti nama jalan sampai kode pos. Eh, malah customer memberi jawaban berupa rute menuju rumah customer. Err…
Nampaknya owner online shop makin bingung dengan jawaban yang diberi oleh customer. (Jelas ajah makin bingung, ditanya apa eh jawabannya apa)

Tapi bukan salah customer sih, mengapa? Karena untuk wilayah pedesaan, nama jalan dan nomer rumah itu nggak berlaku. Jadi alamat rumah bagi yang tinggal di pedesaan cukup menyebutkan nama dusun, nama desa, RT/RW, nama kecamatan, nama kabupaten dan sedikit ancer-ancer alamat, misalnya nih selatan kantor bla bla bla…

Mungkin bagi sebagian orang terlihat sepele dan nggak penting tapi just for your information.

kelima.. via @olshopcurhat_

Sampai customer akan mengirimkan foto rumahnya. Ada-ada sajah…

😀
😀

Si owner online shop kembali menyuruh customer untuk menyebutkan ciri-ciri rumahnya, lalu customer menjelaskan dari a-z, lengkap dan padat.

Kemudian customer bertanya pada owner online shop, bisa atau tidak jika kurir pengiriman barang menaruh paket barang di pagar rumah si customer. Setelah itu menanyakan kapan barang pesanannya dikirim.

Si owner online shop berhenti meladeni si customer, kemudian customer tanpa ragu membanjiri online messenger owner olshop dengan banyak pertanyaan (yang masih menjengkalkan).

keenam.. via @olshopcurhat_

Si owner online shop pun sampai minta tolong jangan spamming pada si customer.

 

Selengkapnya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun