Mohon tunggu...
Kiky Rifky
Kiky Rifky Mohon Tunggu... Freelancer - Writer

Menulis untuk hidup abadi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Surat untuk Renny 3

13 Januari 2023   01:19 Diperbarui: 13 Januari 2023   01:22 516
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Genap satu bulan komunikasi kita tak baik-baik saja, pas sejak kau menolak ajakan santri weekend ke Solo, 9-11 Desember 2023, kini sudah mulai lagi santri weekend 13-15 Januari 2023. Sejujurnya sanweek bulan lalu aku tak berniat mengajak kakak perempuanku, tapi demi bisa ke Solo bersamamu, kuajak dia agar perizinanmu dipermudah, nyatanya aku terlalu bodoh dah.

Akhir-akhir komunikasi kita selalu membuatmu risih. Katamu, sebab kau tau bahwa aku punya rasa. Dusta sekali, Ren! Sejak empat tahun kau kemana saja? Usahaku melepasmu dari Juprin untuk apa? Agar kita berdua bisa bercerita setiap malam tentang idola-idola kita. Tapi aku diam-diam, dan diam-diam kau menjauh di ujung kisah.

Ingatkah dulu saat awal mengenalkan cucu Sayyidah Fathimah kepadamu, obrolan kita sefrekuensi yang kini menjadi judul baru ceritamu. Waktu itu aku khusnudzon kepada Tuhan bahwa kau yang menghapus masa laluku.

Lalu kau meminta untuk tak bermain hati, sempat kuiyakan dan membuatku jatuh semakin dalam di kubangan masa lalu. Toh kau punya Juprin yang kau pertahankan mati-matian, aku masih menaruh prasangka baik pada Tuhan.

Hari demi hari kebersamaan kita semakin indah, perjalanan demi perjalanan yang kita impikan satu persatu menjadi kenyataan. Kedatangan idola kita dari Darul Musthofa adalah keajaiban atas impian kita yang tak sengaja terucap di awal jumpa. Bahkan, kukira itu isyarat Tuhan bahwa kita dipertemukan untuk bersanding seperti arti namamu.

Kau ingat malam itu? Di perjalanan, kuusik hubunganmu dengan pacarmu, meski kau membela, aku yakin dengan kemuliaan perjalanan, hubunganmu berakhir dan aku siap masuk. Kujaga kesucianmu tanpa menodai sedikitpun, padahal tanganmu terbuka di atas pahaku dan aku tinggal menggenggam. Tapi belum saatnya, pikirku. Nanti.

Siang sebelumnya tentang Hubabah Ummu Salim di Convention hall MAJT yang membuatmu sempat menyesal, andai kau hadir ... akan persis seperti sewaktu Hubabah Nur di sana. Aku akan bertindak sebagai suami yang sibuk mencarikan tempat duduk untuk istri. Kuaminkan kata-kata Mas Joko dan Mas Dodik waktu itu yang juga sibuk mencari tempat duduk untuk istrinya.

Minggu lalu aku ke sana, ke MAJT dan hatiku tersayat saat melewati convention hall, kukatakan pada kawanku, "Di sana, kucarikan tempat duduk untuk--orang yang kukira jodohku--bersama cucu Sayyidah Fathimah sekaligus cerminan bagaimana kelak berumah tangga. Sayangnya aku terlalu percaya diri."

Hari ini hari kelahiran Sayyidah Fathimah, Ren. Aku bangga berapa dars dan dauroh yang kau ikuti demi rasa cinta yang pernah kita pupuk bersama. Cintamu TUMBUH subur, se-tumbuh buku Syarifah Fathimah Al-Musawa. Sedangkan cintaku terhempas entah di mana.

Kirim salamku untuk beliau, Ren!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun