Mohon tunggu...
Kiky Rifky
Kiky Rifky Mohon Tunggu... Freelancer - Writer

Menulis untuk hidup abadi.

Selanjutnya

Tutup

Love

Surat untuk Renny 2

12 Januari 2023   10:44 Diperbarui: 12 Januari 2023   10:58 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Malam menjadi kawan paling pengertian, menawarkan kesejukan dan kedamaian, tapi aku tak tertarik. Aku hanya membutuhkanmu, Ren! Meski hal itu menjadi sesuatu yang paling mustahil saat ini. Keajaiban-keajaiban yang pernah kejadian di kisah kita hanya bakal jadi sampah sejarah.

Seusai Subuh tubuh berlabuh, roh menyelami impian yang lagi-lagi, lagi, dan lagi menghadirkan sosokmu dalam mimpi. Meski bunga tidur, aku selalu terbangun dalam keadaan sesak nafas. Kau tau artinya, Ren? Tak hanya hatiku yang tersakiti dengan sikap dinginmu, tapi juga tubuhku.

Tak mengapa jika itu membuatmu bahagia. Bahagiakan pula Az-Zahra beserta ayahnya, juga anak cucunya. Dulu aku memintamu bergandeng tangan denganku menuju surga, kini kau gandeng orang lain dan aku digandeng siapa?

Berkali-kali aku kehilangan, tapi tak sesakit ini. Berjuta kenangan, perjalanan, perbincangan, dan banyak hal di empat tahun ini mustahil tak membawa rasa, karenanya hati telah sampai di titik paling patah. Maaf tak bisa kubohongi rasaku.

Di bawah hujan bersamamu malam itu, Podomoro masih ada sampai saat ini, menjadi saksi Amang-Renny. Salak sepet hingga menjadi ciri khasmu di pondok. Juga malam sepulang dari Pinus melewati hutan belakang SMA, kau ketakutan sampai membentakku untuk diam, aku merasa menjadi lelaki sejati yang kehilangan rasa takut sebab spontanitas melindungimu.

Kini, untuk mie ayam saja selalu tertunda, entah untuk selamanya atau entah kapan waktunya. Tak lagi muluk berharap Ujungsenja atau langit Banjarnegara. Segala menjadi fatamorgana oase Sahara.

Biarlah kututup tahun dengan duka, membukanya dengan luka. Semoga kau berbahagia selamanya, Ren. Min Awwel Dekika, Tak akan ada cinta yang lain, Lirih. Dan lagu Zaujati yang sedang kuhafal untuk kulantunkan di hadapanmu kelak (tapi itu hanya mimpi), menjadi saksi bahwa aku mencintai apa yang kau cintai.

Mimpi yang paling sederhana dan kusederhanakan adalah menjadi sosok bayangan pahlawanmu yang menghapus air matamu menjadi panjatan doa bersama untuknya setiap sholat, setiap majelis, dan setiap hening malam menyapa.

Tapi, kini aku bukan siapa-siapa.

Selamat berbahagia di duaribu dua puluh tiga.

_________Bandar, 12 Januari 2023

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun