Mohon tunggu...
Wahyu Barata
Wahyu Barata Mohon Tunggu... Penulis - Marketing Perbankan

Wahyu Barata.Lahir di Garut 21 Oktober 1973. Menulis puisi, cerita pendek,dan artikel. Tulisan-tulisannya pernah dimuat di Sari Kata, majalah Aksara , Media Bersama, Kompas, Harian On Line Kabar Indonesia, beberapa antologi bersama, dan lain-lain.Kini bekerja sebagai marketing perbankan tinggal di Bandung.

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Menghargai Orang Lain

21 April 2022   01:21 Diperbarui: 21 April 2022   01:31 374
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Silakan masuk!" suruh orang itu. "Silakan duduk!" Dia duduk di kursi Kepala LIPI.

"Saya Hizkia, ada perlu apa ya Mas-Mas!"

Marketing senior itu duduk. Wajahnya pucat lalu memerah, mungkin karena menahan malu. Muncul sedikit keringat di keningnya. Dia menarik-narik pinggir celana saya, memberi isyarat saya yang harus bicara.

Dengan terbata-bata karena malu, juga kesal kepada marketing senior itu, saya menjelaskan kepada Pak Hizkia maksud kedatangan kami menemui beliau.

"Kami dari BNI Syariah menemui bapak untuk menawarkan fasilitas Kartu Pembiayaan Hasanah Card BNI Dyarish. Kartu pembiayaan ini tidak bunga-berbunga. Biaya penarikan tunai di ATM hanya dua puluh lima ribu rupiah per penarikan, bisa digunakan untuk cicilan umroh..."

Lalu saya menjelaskan akad-akadnya, seperti akad kafalah (bank menjamin semua kewajiban membayar dari transaksi antara pemegang Hasanah Card dengan merchant atau penarikan tunai), akad qardh (bank memberi pinjaman kepada pemegang Hasanah Card atas semua transaksi penarikan tunai yang menggunakan kartu dan transaksi pinjaman dana), akad ijarah (bank menyediakan jasa sistem pembayaran dan pelayanan terhadap pemegang Hasanah Card dikenakan annual membership dan monthly membership), untuk para peneliti di lingkungan LIPI free annual fee selama memegang Hasanah Card, dan perhitungan bagi hasil kalau pembayarannya diangsur. (Mohon maaf penjelasan detailnya tidak bisa saya uraikan di sini).

"Persyaratannya apa saja?" tanya Pak Hizkia sambil terheran-heran menatsp marketing senior itu.

"Cuma foto copy KTP, ID Card bapak, dan mengisi aplikasi pengajuan. Boleh pinjam KTP sama ID Cardnya Pak biar saya foto."

Pak Hizkia mengeluarkan KTP dan ID Card LIPI dari dompetnya dan diserahkan kepada saya. Saya melihat di KTP Pak Hizkia beragama Kristen. Membuat saya tersentak.

Pelan-pelan saya bertanya, "Pak mohon maaf kalau saya lancang atau menyinggung keyakinan bapak?" Saya mulai berkeringat.

"Begini saja Mas. Kalau pengajuan saya bisa disetujui silakan diproses. Kalau tidak bisa, saya tidak usah mengajukan." tegas Pak Hizkia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun