"Aku yakin kau akan bisa." kata kelinci.
Sejak hari itu keledai berhenti memakan rumput. Dia hanya menjilat embun dari rumput dan...menelannya dengan hati-hati. Setelah beberapa hari dia pergi dengan sangat lemah, dan dia mencoba untuk bernyanyi. Suaranya yang ke luar masih hee-haw tetapi sangat lebih lembut dan lebih tinggi dari sebelumnya. Hampit setinggi suara jangkrik dan keledai sangat senang.
Dia memutuskan untuk tidak pernah memakan rumput lagi, dan terus hidup dengan embun. Tetapi ketika selanjutnya dia mencoba bernyanyi hasilnya tidak ke luar suara sama sekali, dan sesudahnya keledai malang itu mati.
Itulah alasannya mengapa keledai marah ketika mereka mendengar suara jangkrik bernyanyi. Mereka menendang dan mereka berteriak hee-haw, hee-haw. Mereka berkeliaran mencari jangkrik, mencoba menginjaknya, tetapi jangkrik selalu bisa melarikan diri.
(Judul Asli : The Donkey and The Cricket dari buku Fables from Kenya disusun oleh L. Farrant. Diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia oleh Wahyu Barata)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H