Mohon tunggu...
Wahyu Barata
Wahyu Barata Mohon Tunggu... Penulis - Marketing Perbankan

Wahyu Barata.Lahir di Garut 21 Oktober 1973. Menulis puisi, cerita pendek,dan artikel. Tulisan-tulisannya pernah dimuat di Sari Kata, majalah Aksara , Media Bersama, Kompas, Harian On Line Kabar Indonesia, beberapa antologi bersama, dan lain-lain.Kini bekerja sebagai marketing perbankan tinggal di Bandung.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Sifat-Sifat yang Dibenci Atasan

31 Mei 2021   07:13 Diperbarui: 31 Mei 2021   07:14 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Worklife. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sebagai karyawan kamu pasti ingin atasan menyayangi, memperhatikan, dan menghargai prestasimu. Kamupun harus menjaga poin-poin positif di pengamatan atasan atas kinerja, sifat, dan sikapmu selama bekerja. Dan jangan melakukan hal-hal yang dibenci atasan, antara lain :

1). Tidak bertanggung jawab.  Kalau atasan memberimu tanggung jawab kerjakanlah semaksimal mungkin. Sehingga atasanmu merasa senang karena semua pekerjaanmu selesai tepat waktu.

Lain halnya  kalau yang terjadi sebaliknya. Karyawan yang tidak bertanggung jawab  akan tugas yang diberikan kepadanya akan menjengkelkan dan tidak menarik simpati atasan.

Tidak bertanggung jawab dalam segala hal, misalnya bekerja asal-asalan, tidak berusaha memberi hasil dengan maksimal. Kalau diberi tugas yang harus diselesaikan hari ini, dia mangkir dengan beribu alasan yang dibuat-buat. Melakukan pekerjaan seenaknya sendiri, sulit diatur, apa lagi bekerja dalam tim. Hal ini akan merusak kinerja perusahaan.

2). Tidak disiplin. Disiplin berkaitan erat dengan ketepatan waktu. Usahakan agar selalu datang ke kantor on time. Trik menyelinap diam-diam langsung masuk ke toilet, dan berpura-pura sudah lama berada di ruang rapat, sudah usang di mata para boss.

Kalau memang datang terlambat lebih baik kamu minta maaf dan menjelaskan penyebab keterlambatan. Sikap sportif akan lebih dihargai atasan.

Tidak disiplin juga mencakup terlambatnya penyelesaian tugas karena sering ditunda-tunda. Kalau sudah dekat deadline kerjanya jadi tergesa-gesa. Apapun yang dikerjakan pasti tidak optimal. Bagaimana perusahaan menuntut prestasi kerja yang baik dari karyawan yang sulit mematuhi peraturan. Disiplin kerja merupakan perwujudan kesungguhan karyawan dalam bekerja.

3). Lamban, tidak tanggap. Bekerja lamban adalah salah satu kelemahan yang sangat menghambat kemajuan karier. Perusahaan tidak berkenan kalau karyawannya lamban dalam berpikir dan bertindak atau lambat mengerti. 

Kelambanan ini kadang-kadang tidak berkorelasi dengan kepintaran akademis. Biasanya karyawan yang saat kuliah mempunyai nilai-nilai bagus, setelah masuk dunia kerja malah gelagapan.

Cara berpikir seseorang dapat mempengaruhi kinerjanya. Kalau tidak diupgrade dia akan ketinggalan informasi dan akan mempengaruhi pola kerja secara keseluruhan.

Setiap karyawan selayaknya membekali diri dengan informasi yang bermanfaat untuk pekerjaannya masing-masing baik informasi dari perusahaan, browsing di google, kursus-kursus,...

Karyawan yang baik harus tanggap akan situasi yang ada di lingkungan kerjanya. Bila terjadi sesuatu diharapkan karyawan cepat tanggap dan dapat mengambil inisiatif atas situasi. Tidak usah disuruh-suruh dulu baru bertindak.

4). Tidak ada motivasi. Setiap karyawan harus mempunyai motivasi untuk maju. Seorang karyawan cepat merasa puas dengan hasil kinerjanya selama ini dan tidak dapat menerima perubahan di sekitarnya (nyaman berada di comfort zone), sehingga dia akan selalu berada dalam kondisi statis dan tidak berkembang.

Sementara bisnis berkembang dengan sangat cepat. Kalau tidak mengikuti perkembangan, perusahaan akan kalah bersaing dengan perusahaan kompetitor.

Karyawan yang tidak mempunyai motivasi biasanya akan menunjukkan kinerja pasif. Dia tidak berusaha memperbaiki dan mengembangkan diri, mungkin hanya agar bisa bertahan hidup saja. Tidak ada keinginan untuk mencapai puncak prestasi kerja.

5). Tidak percaya diri. Karyawan yang tidak percaya diri biasanya sering mengatakan "saya tidak bisa" atau "saya tidak sanggup" setiap kali diberi tugas. Tak satupun atasan yang menyukai staffnya yang sering mengatakan kata-kata itu.

Kamu harus segera menghapus kata-kata itu. Mulai sekarang, yakinlah, katakanlah "Saya mampu", "Saya sanggup", lalu kerjakan tugas dari atasan sebaik mungkin.

Rasa tidak percaya diri harus dihilangkan agar para karyawan lebih maju. Kalau rasa percaya diri sudah tertanam semuanya dapat diatasi.

6). Malas. Sifat yang tidak disukai atasan di seluruh dunia. Misalnya kalau ada karyawan malas, sering tidak masuk kerja, mangkir dari tugas atau lamban, atasan akan memberi peringatan kepada karyawan itu, bila tidak berubah atasan akan bertindak tegas untuk mempertahankan etos kerja staffnya yang lain.

Biasanya atasan mendapatkan kasus beberapa kemalasan karyawan seperti suka menunda pekerjaan, cemberut kalau diberi tugas, sering datang terlambat ke kantor, bekerja asal-asalan, atau selalu tidak mencapai target,... Tidak baik kalau dibiarkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun