"Banyak amat Neng. Kan ongkosnya  cuma sepuluh ribu?" kata tukang ojeg, sambil melirik ke arahku.
"Kang hati-hati lihat uangnya asli apa palsu?" kataku.
Tukang ojeg memeriksa uang kertas yang dipegangnya. Ternyata uang kertas yang diberikan perempuan cantik berbaju merah itu berubah menjadi daun dan kapas.Perempuan cantik berbaju merah itu tertawa puas melihat aku dan tukang ojeg terkejut ketakutan.
"Hi...hi...hi...hi.. hi...hi...hi...hi...hi...hi. Â hi...!!!"
"Aaaaah tuluuuuung aya juriiiiig (Aaaaaaah tolooooong ada hantuuuuu)...Kuntilanaaaaaak!!!" teriak tukang ojeg.
Aku dan tukang ojeg lari pontang-panting ke arah berlainan. Motor dibiarkan tergeletak di tengah jalan. Setelah agak jauh sayup-sayup kudengar kuntilanak mengumpat, marah,"Huh...Daripada kamu , tukang ojeg!!!"
Seumur hidup baru kali ini kusaksikan sendiri tukang ojeg saling mengejek dengan kuntilanak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H