Selain itu daun atau ekstrak  minyak ganja bisa ditambahkan pada kue dan coklat atau tambahan pada minuman kopi dan teh.Â
Biji ganja bisa digiling dicampur kopi. Dosisnya tak ada takaran pasti dalam kandungan kopi ganja. Tetapi teman-teman yang pernah mencicipi kopi ganja tidak merasakan efek samping memabukkan.Â
Setiap orang merasakan efek berbeda setelah mengkonsumsi makanan atau minuman yang mengandung campuran ganja. Meskipun cara memakainya berbeda senyawa THC sama-sama mengikat reseptor spesifik pada otak manusia yaitu reseptor cannabinoid. Menghisap atau memasak ganja dampaknya tidak berbeda. Hanya waktu untuk tubuh bereaksi yang berbeda.Â
Dalam waktu singkat atau kalau dosisnya rendah senyawa THC dapat mengurangi rasa sakit, merangsang nafsu makan meningkat, mengurangi agresi, membuat rileks dan santuy, membuat waktu terasa berjalan lebih lambat, merubah persepsi sensona, membuat gelisah dan mengantuk,mengganggu koordinasi tubuh, jantung berdetak lebih cepat, cemas dan paranoid meredakan mual. Pada dosis tinggi senyawa pada batang, bunga, daun, dan biji ganja akan menyebabkan giting  (merasa senang, bahagia, padahal hanya halusinasi).
Ganja menyebabkan insomnia, perubahan modal, menurunnya nafsu makan, ketergantungan, serangan jantung, naiknya tekanan darah dalam jangka pendek. ..
Mencandu ganja secara rutin dalam waktu lama akan mengganggu kemampuan berpikir dan daya ingat, Â kehilangan memori,sulit untuk fokus dan menilai sesuatu, meningkatkan kecemasan dan depresi, merusak fungsi dan kinerja otak, menyebabkan gangguan penglihatan, menyebabkan gangguan perilaku, menyebabkan kanker paru-paru.Â
Ganja bisa membuat gejala psikotik penderita skizofrenia semakin parah. Menghisap ganja dapat menyebabkan rasa menyengat atau sensasi terbakar  (kering, perih) di mulut dan tenggorokan. Para peneliti mengungkapkan hubungan antara menggunakan ganja dengan semakin meningkatnya risiko terkena penyakit yang dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, seperti HIV/AIDS , sehingga tubuh menjadi semakin sulit melawan infeksi.Â
Ibu yang menghisap ganja pada saat hamil bisa memperburuk otak janin, memperlambat pertumbuhan janin, membuat cacat janin, dan terserang leukemia. Pada saat menyusui Ibu yang menghisap ganja membuat zat kimia dalam ganja  (THC) menghambat pertumbuhan bayi.
Ganja dengan berbagai penggunaan, bentuk,dan kandungannya hingga sekarang dilarang keras oleh pemerintah Republik Indonesia, karena dikhawatirkan akan digunakan untuk hal-hal buruk. Karena ganja termasuk ke dalam golongan obat-obatan terlarang yang bisa membuat ketagihan, sama pengaruhnya dengan narkoba jenis lain.Â
Departemen Kesehatan Republik Indonesia mengungkapkan, meskipun ganja bisa digunakan untuk pengobatan medis, ganja sering disalahgunakan untuk fly  (teler ) dan menimbulkan ketergantungan.Â
Di Indonesia, dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika ganja termasuk dalam narkotika golongan 1,jika ditanam, dipelihara, dimiliki, atau disimpan, dapat dikenai sanksi pidana penjara paling lama 12 tahun dan denda paling banyak delapan miliar rupiah.Â