dan teriakan-teriakan harapan akan keadilan tak pernah didengar.
Ketika itu kematian begitu dekat
lebih nyata dari urat leher tegang orang-orang marah.
Pihak berwajib tak ragu lagi menembaki para perusuh.
Tapi kemudian siapa lagi  yang takut peluru?
"Tembak terus Pak, biar rame dan tersiar di berita televisi!"
seru orang-orang turun ke tambak,
dan memanen ikan bukan milik mereka.
Lalu letusan peluru senapan bagai petasan yang diledakkan setiap hari lebaran
Bahkan mungkin juga penjarahan dibayangkan seperti pembagian zakat?
Kematian sangat dekat, sangat akrab,