Mohon tunggu...
Kiki Nurma Fitriani
Kiki Nurma Fitriani Mohon Tunggu... Penulis - penulis

Saya seorang introvert yang sudah menemukan fashion pekerjaan. Bertahun-tahun menjadi seorang sales, saya kemudian beralih dan menemukan fashion menjadi seorang penulis. Saat ini saya aktif menjadi seorang penulis freelance.

Selanjutnya

Tutup

Nature

7 Dampak Negatif Membakar Sampah bagi Kesehatan dan Lingkungan

1 September 2023   07:35 Diperbarui: 1 September 2023   07:41 325
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi, Dampak Sampah Bagi Lingkungan (Freepik-brgfx)

Umumnya, masyarakat banyak yang membakar sampah guna mengurangi penumpukan dan juga tidak menjadi sumber penyakit. Tetapi, nyatanya membakar sampah bisa memberikan dampak negatif bagi kesehatan masyarakat.

Bukan hanya bagi kesehatan, membakar sampah juga memiliki dampak negatif bagi lingkungan. Terkait hal tersebut, penting bagi masyarakat untuk sadar dan memahami risiko yang akan ditimbulkan dari membakar sampah.

Berikut, beberapa dampak buruk dari membakar sampah bagi kesehatan dan lingkungan, yaitu:

1. Pencemaran udara

Dampak buruk dari membakar sampah yang pertama yaitu memicu terjadinya pencemaran udara. Pasalnya, saat membakar sampah terutama plastik dan bahan kimia, akan menghasilkan gas beracun seperti sulfur dioksida, karbon monoksida, dan bahan kimia organik berbahaya.

Selain itu, gas tersebut juga bisa mencemari udara yang dihirup dan menimbulkan berbagai masalah terkait perubahan iklim dan penyakit pernapasan.

2. Emisi zat berbahaya

Ketika membakar sampah akan menimbulkan partikel kecil seperti abu dan jelaga yang terlepas ke udara. Partikle tersebut bisa mengundang senyawa berbahaya yang bisa menyebabkan masalah pernapasan terutama pada anak-anak, orang lanjut usia, dan orang dengan kondisi medis tertentu.

3. Bagi kesehatan manusia

Lebih lanjut, paparan sampah yang terbakar dalam jangka panjang bisa menyebabkan masalah kesehatan serius termasuk penyakit pernapasan kronis, iritasi mata, alergi, dan peningkatan risiko kanker.

Zat beracun yang terdapat dalam asap hasil pembakaran sampah bisa masuk ke dalam tubuh melalui saluran pernapasan dan menyebabkan kerusakan internal.

4. Pencemaran tanah dan air

Asap dan zat beracun dari pembakaran sampah yang dilepaskan ke udara bisa larut dalam tanah dan air. Hal tersebut bisa merusak sumber daya alam yang berharga dan bisa mempengaruhi kualitas lahan pertanian, mencemari air minum, serta merusak lingkungan di lokasi pembakaran sampah.

5. Kerusakan lapisan ozon

Saat sampah dibakar, bahan kimia yang dilepaskan bisa merusak lapisan ozon yang melindungi bumi dari sinar ultraviolet matahari yang berbahaya. Jika lapisan ozon menipis bisa meningkatkan kemungkinan paparan sinar ultraviolet dan menyebabkan kanker kulit, katarak, dan masalah sistem kekebalan tubuh lainnya.

6. Dampak buruk bagi lingkungan dan keanekaragaman hayati

Lebih lanjut, membakar sampah juga bisa mengganggu lingkungan dan mengancam keanekaragaman hayati. Polutan yang dilepaskan ke lingkungan bisa merusak tanah, air, dan tanaman.

Selain itu, membakar sampah juga bisa berdampak pada hewan yang bergantung pada ekosistem tersebut, mengganggu sistem pangan, dan berbagai cara hidup.

7. Perubahan iklim

Terakhir, dampak buruk dari membakar sampah yaitu akan munculnya perubahan iklim. Hal tersebut terjadi ketika gas rumah kaca yang dihasilkan dari pembakaran sampah berkontribusi terhadap perubahan iklim global dengan meningkatkan dampak pemanasan global.

Pamanasan global ini bisa meningkatkan proses pemanasan global yang dapat menyebabkan cuaca ekstrem, mencairnya es, dan dampak biologis lainnya.

Maka dari itu, menghindar membakar sampah dan memilih metode pengelolaan sampah yang berkelanjutan, seperti daur ulang dan pengelolaan sampah yang terorganisir merupakan langkah penting dalam melindungi lingkungan dan kesehatan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun