Ekonomi Islam atau Syariah merupakan pengetahuan dan pengaplikasian tentang tatanan ekonomi umat/masyarakat yang diilhami oleh nilai-nilai Islam. Tatanan ekonomi yang diatur oleh Islam sangat berbeda dengan ekonomi kapitalisme dan sosialisme maupun Negara kesejahteraan (Welfare State). Ekonomi Syariah merupakan tuntutan dan tuntunan kehidupan yang memiliki dimensi ibadah yang teraplikasi dalam etika dan moral syariah islam.
Ketika mengulas sejarah tentang mengapa ekonomi Islam dikatakan lambat berkontribusi memajukan peradaban ekonomi dunia, maka hal utama yang menjadi jawabannya adalah sebab pemikiran-pemikiran ekonomi Islam telah diabaikan oleh Ilmuwan Barat.Â
Tercatat bahwa pada buku-buku teks ekonomi Barat hampir tidak pernah disebutkan peranan dan pemikiran ekonomi islam dari kaum muslimin. Namun disisi lain, para contributor ekonomi Islam tetap menghargai kepada para ilmuawan ekonomi-ekonomi luar atas ide pemikiran tatanan ekonomi yang tidak bertentangan dengan ajaran Islam.
Peran Ekonomi Islam dalam Menggapai Indonesia Maju
Ekonomi Indonesia dewasa ini tengah digandrungi oleh tatanan ekonomi berbasis Syariah yang secara dipaksakan ingin menjadi percontohan Negara yang maju dalam sistem Keuangan Syariah di Dunia. Bahkan secara jelas Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo berharap Indonesia bisa menjadi pemain global untuk ekonomi dan sistem keuangan syariah (KOMPAS.com).
Alasan Ekonomi Islam Harus Kuat
Berpengaruhnya system Ekonomi Islam terhadap perkembangan ekonomi Nasional maupun peradaban ekonomi Dunia sangat ditunjang oleh kesadaran dan kemandirian umat Islam pada khususnya dalam menjalankan tatanan ini. Sebab kekuatan utama yang harus dijadikan motivasi bagi kemajuan ekonomi syariah di Indoensia adalah peran aktif umat/masyarakatnya.
Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sampai bulan Juli 2020 bahwa nilai aset keuangan syariah di Indonesia mencapai Rp 1.639,08 triliun atau naik 20,61% secara year on year (yoy). Hal ini menunjukan kekuatan nyata yang harus terus dikembangkan untuk mewujudkan peradaban Sistem Keuangan Islam.
Kekuatan Ekonomi Islam sangat berpengaruh terhadap berbagai aspek persoalan yang kini tengah melanda perekonomian Indonesia. Oleh karenanya dipandang perlu Ekonomi Islam mempunyai kekuatan, diantaranya sebab beberapa hal, yaitu:
1. Untuk Mencapai Kesejahteraan yang Tinggi
Indonesia memang masih tergolong dalam status Negara berkembang, namun tak menyurutkan tujuan pemerintah untuk mengakomodir kesejahteraan warganya. Badan Pusat Statistik menjelaskan beberapa factor yang dijadikan penilaian tingkat kesejahteraan suatu Negara yaitu, kependudukan, kesehatan dan gizi, pendidikan, ketenagakerjaan, taraf dan pola konsumsi, perumahan dan lingkungan, perumahan, kemiskinan dan social lainnya. Oleh karenanya kesejahteraan sangat banyak dipengaruhi oleh kegiatan perekonomian.
2. Menciptakan golongan menengah yang lebih kuat.
Potret tingkat kesenjangan social di Indonesia menggambarkan bahwa harta 4 orang terkaya di RI mengibangi harta 100 juta warga. Rasio ini menunjukan bahwa kesenjangan antara golongan kaya dan miskin sangat jauh. Oleh karenya untuk menginisiasi sehingga kesenjangan tidak terlalu jauh, maka dengan menguatkan golongan menengah.
Penguatan golongan menengah ini harus ditopang oleh kegiatan ekonomi yang aktif dan kreatif, namun jumlah golongan menengah ini masih sedikit sehingga kedudukannya kurang kuat. Kelas menengah akan berpengaruh terhadap revolusi wajah konsumsi dan pemesaran perekonomian.
3. Umat Islam yang Kuat Ekonominya akan Menumbuhkan Percaya Diri
Kemandirian ekonomi bangsa senantiasa dipertimbangkan oleh adanya keercayaan diri bangsanya dalam mewujudkan hal itu. Percaya diri dalam mengoptimakan pengolahan Sumber Daya Alam melalui padat karya Sumber Daya Manusia Warga Negaranya. Permodalan yang tidak mengandalkan uluran tangan  Negara lain. Mengelola entitas Badan Usaha Milik Negara dengan transparan dan optimal sehingga betul-betul pro rakyat dan mensejahterakan rakyat. Sistem Ekonomi Islam yang mengedepankan kerakyatan akan merubah tatanan perekonomian yang terlalu menguntungkan pemodal besar.Â
Ketiga alasan di atas menjadi alasan mengapa Ekonomi Islam harus bangkit dan kuat ditengah terjangan perkembangan ekonomi asing.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H