6. Logical-Mathematical Intelligence
Kecerdasan logika-matematis lebih dari sekadar kemampuan untuk memecahkan masalah matematika, karena terkadang disalahpahami. Individu dengan tingkat kecerdasan ini memiliki kemampuan penalaran yang hebat, kemampuan berpikir abstrak, dan kemampuan menyimpulkan dari pola. Mereka tertarik pada klasifikasi, pola, dan interkoneksi antar konsep karena mampu menghasilkan koneksi berdasarkan informasi yang ada. Dengan eksperimen dan permainan strategi sebagai dua hiburan populer, tidak mengherankan bahwa seorang ilmuwan, ahli matematika, dan detektif adalah pilihan yang layak.
7. Musical Intelligence
Musical intelligence manifests itself in the capacity to critically analyze on sounds. These folks can pick up certain pitches, tones, and rhythms that others might miss. Someone with musical intelligence is usually a keen listener who can properly reflect or replicate music. Musical intelligence is demonstrated by musicians, conductors, composers, and vocalists. We can see these folks humming or drumming to their own beat as young adults. Musical intelligence is linked to mathematical intelligence since they both use the same thinking process.
8. Naturalist Intelligence
Kecerdasan naturalis paling erat kaitannya dengan kepekaan terhadap aspek-aspek di alam. Ketika sebagian besar orang adalah petani, pemburu, atau pengumpul, kemampuan untuk membedakan antara makhluk hidup dan tak hidup sangatlah berharga. Kecerdasan ini sekarang telah berkembang ke pekerjaan yang lebih modern seperti koki atau ahli botani. Beberapa dari kita masih memiliki unsur kecerdasan naturalis, yang mungkin ditunjukkan dalam preferensi kita terhadap merek tertentu dibandingkan merek lain.
9. Spatial Intelligence
Orang yang berprofesi sebagai seniman visual dikatakan memiliki kecerdasan spasial. Manipulasi gambar, keterampilan grafis, dan pemikiran spasial adalah contoh dari bakat ini --- apa pun yang melibatkan lebih dari dua dimensi. Mereka mungkin melamun atau suka menggambar di waktu senggang mereka, tetapi mereka juga menikmati teka-teki dan labirin. Banyak pekerjaan kreatif, seperti pelukis, arsitek, dan pematung, serta karir yang menuntut kemampuan berimajinasi, seperti pilot dan pelaut, terkait erat dengan kecerdasan spasial.
Bagaimana Mengajar dan Belajar Menggunakan Multiple Intelligence?
Meskipun tidak mungkin untuk memenuhi semua gaya belajar pada saat yang sama, menggunakan berbagai proyek dan format pelajaran akan memungkinkan Anda menjangkau lebih banyak siswa. Instruktur dapat memasukkan Teori Kecerdasan Ganda ke dalam program pendidikan mereka dalam berbagai cara:
- Manfaatkan berbagai gaya ceramah dan pengajaran.
- Memungkinkan siswa untuk berkolaborasi dengan rekan-rekan mereka selain melakukan pekerjaan individu.
- Izinkan siswa untuk memilih tema proyek mereka tergantung pada minat pribadi mereka.
- Sertakan minat mereka dalam kurikulum melalui ceramah atau portofolio pembelajaran.
- Izinkan siswa untuk memilih apakah mereka ingin mengerjakan tugas bersama teman sekelas mereka atau sendiri.
- Berinteraksi dengan informasi instruksional dengan cara yang menyenangkan, seperti survei atau laboratorium virtual.