Mohon tunggu...
Kiki Handriyani
Kiki Handriyani Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

Penulis freelance, Founder Blogger Mungil (Blogger Mungil), Kontributor di media online. Sudah menerbitkan beberapa buku. Buku solo terbit 2010 yaitu sebuah novel "Jadikan Aku Yang Pertama", kemudian buku antologi bisnis berturut-turut.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Palestina, Bagaimana Aku Bisa Melupakanmu: Parade Puisi Kemanusiaan dari Sastrawan untuk Palestina

29 Juli 2024   14:20 Diperbarui: 29 Juli 2024   14:20 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Mendengar Palestina bukan hanya dengan telinga tetapi harus dengan perasaan. Oleh karena itulah inisiasi dari kawan-kawan melalui majalah Horizon terkait dengan apa yang dirasakan oleh para sastrawan Indonesia untuk menunjukkan solidaritas kepada masyarakat Palestina, kami sambut dengan penuh kebahagiaan." ungkap E. Aminuddin Aziz, Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa 

Parade Puisi Untuk Gaza : Solidaritas Sastrawan Indonesia untuk Palestina digelar sebagai bentuk kegelisahan atas nama kemanusiaan serta dukungan moril para sastrawan pada warga Gaza, sekaligus sebagai pengingat rakyat Indonesia untuk tidak melupakan penderitaan mereka. Parade puisi diselenggarakan di Aula Badan Bahasa, Jl. Daksinapati Barat IV Rawamangun Jakarta Timur pada 27 Juli 2024 dan dihadiri oleh dan dihadiri oleh Duta Besar Palestina H.E. Dr. Zuhair S.M. Alshun serta Sekjen Kemendikbudristek Suharti.

Parade puisi oleh sastrawan untuk Gaza 
Tentang Palestina

 

Palestina memang bukan Ukrania,

Kulit putih, mata biru, rambut puirang

Pengungsi mereka diperlakukan bagai raja

Barat menyumbang semua peralatan perang

Begitu juga makanan dan uang

- Puisi karya Fadli Zon, "Palestina Bukan Ukrania"

Politisi Fadli Zon bawakan puisi (dokpri)
Politisi Fadli Zon bawakan puisi (dokpri)
Sindiran kepada dunia barat menghentak dan mengoyak nurani kita bersama lewat puisi "Palestina Memang Bukan Ukrania" yang dibawakan oleh politisi Fadli Zon. Mengkritik dunia barat yang begitu gamblang membedakan siapa yang mereka anggap berhak menerima uluran tangan mereka, hingga mengabaikan prinsip-prinsip kemanusiaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun