"Mendengar Palestina bukan hanya dengan telinga tetapi harus dengan perasaan. Oleh karena itulah inisiasi dari kawan-kawan melalui majalah Horizon terkait dengan apa yang dirasakan oleh para sastrawan Indonesia untuk menunjukkan solidaritas kepada masyarakat Palestina, kami sambut dengan penuh kebahagiaan." ungkap E. Aminuddin Aziz, Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan BahasaÂ
Parade Puisi Untuk Gaza : Solidaritas Sastrawan Indonesia untuk Palestina digelar sebagai bentuk kegelisahan atas nama kemanusiaan serta dukungan moril para sastrawan pada warga Gaza, sekaligus sebagai pengingat rakyat Indonesia untuk tidak melupakan penderitaan mereka. Parade puisi diselenggarakan di Aula Badan Bahasa, Jl. Daksinapati Barat IV Rawamangun Jakarta Timur pada 27 Juli 2024 dan dihadiri oleh dan dihadiri oleh Duta Besar Palestina H.E. Dr. Zuhair S.M. Alshun serta Sekjen Kemendikbudristek Suharti.
Parade puisi oleh sastrawan untuk GazaÂ
Tentang Palestina
Â
Palestina memang bukan Ukrania,
Kulit putih, mata biru, rambut puirang
Pengungsi mereka diperlakukan bagai raja
Barat menyumbang semua peralatan perang
Begitu juga makanan dan uang
- Puisi karya Fadli Zon, "Palestina Bukan Ukrania"
Sindiran kepada dunia barat menghentak dan mengoyak nurani kita bersama lewat puisi "Palestina Memang Bukan Ukrania" yang dibawakan oleh politisi Fadli Zon. Mengkritik dunia barat yang begitu gamblang membedakan siapa yang mereka anggap berhak menerima uluran tangan mereka, hingga mengabaikan prinsip-prinsip kemanusiaan.