Anak yang sehat dan ceria adalah anugerah yang membawa kebahagiaan dalam keluarga. Keceriaan anak memiliki peran penting dalam perkembangan kepribadian mereka. Ketika anak bahagia, mereka lebih mudah menerima berbagai macam ilmu dan pengetahuan. Nasihat-nasihat yang diberikan orang tua dan guru akan lebih meresap ke dalam hati anak. Tentu saja, keceriaan juga akan menunjang prestasi anak di sekolah.Â
Hal inilah yang terus dibangun Madina Islamic School dari waktu ke waktu. Menyadari betul golden age seorang anak takkan dapat digantikan oleh apapun, Madina pun menerapkan metode bermain sambil belajar dengan suasana gembira. Keceriaan dan antusias siswa - siswi Kindergarten dan orang tua mulai terasa saat memasuki halaman sekolah hingga di ruang pertemuan acara "School Ambassador And Fun Activity" pada 24 Februari 2024 di Madina Islamic School, Jl Tebet Barat Dalam IV Jakarta Selatan.
Fun Activites Experience
Dunia anak-anak adalah dunia bermain sebagaimana nasihat bagus dari Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsmani,
:
"Sesungguhnya anak-anak itu tertanam dalam dirinya untuk senang pada permainan dan hiburan. Ia belum dibebani untuk beribadah. Sehingga tidak layak kita mengatakan: "Nak, waktumu tersia-siakan untuk senda gurau dan permainan"" (Majmu'ah As-ilah tahummul Usrah Muslimah, hal. 136).
Dari penjelasan ini dapat kita tarik kesimpulan bahwa meski berlindung dibalik nama pendidikan, cara menyikapi mereka jangan seperti menyikapi pada orang dewasa, dengan tidak melarang anak-anak bermain sama sekali.
Inilah yang dilakukan oleh para guru pembimbing Kindergarten Madina Islamic School. Dalam ruang kelas, terdapat beberapa permainan sekaligus belajar mengasah motorik dan sensorik. Antara lain  :
1. Permainan tebak-tebakkan adalah sesi dimana anak lomba lari sampai menggapai papan tulis, tapi sambil mengikuti instruksi kakak-kakak kelas sebagai pembimbing. Saat pembimbing menginstruksikan berhenti, anak-anak pun ikut berhenti dengan posisi tubuh seperti robot. Saat guru memberi perintah lari, anak-anak berebut berlari menuju papan tulis.
Sekilas ini adalah permainan biasa, namun jika kita amati permainan ini sekaligus mengajarkan anak untuk fokus mendengarkana perintah, mengasah kecepatan kaki, dan fokus pada permainan. Dan hasilnya, anak- anak gembira sekali sat berhasil mencapai papan tulis sebagai garis akhir.
2. Menggambar di atas mika. Anak-anak duduk mengelilingi meja panjang warna biru, lengkap dengan plastik mika tebal berukuran empat persegi panjang dan spidol besar di tangan kanan. Anak-anak begitu antusias menggambar sesuai kreasi mereka, sambil sesekali ngobrol dengan teman di sampingnya.
3. Prakarya Tangan dan Tali. Nah, kelompok ini menggambar tangan besar di atas kertas manila dan mengguntingnya sesuai ukuran. Kemudian sedotan plastik dipotong kecil dan disusun pada salah satu sisi kertas serta diberi pegangan panjang dari sedotan juga. Beberapa gambar tangan ini lantas digabungkan dengan menggunakan benang wol warna-warni.
Saat bermain sambil belajar dilakukan dalam kelas, tak terlihat satu pun anak-anak yang kelelahan. Ada yang mengobrol sambil tetap menggambar, ada yang diam karena fokus berusaha melilitkan benang wol pada kertas, ada yang terus berlari dan berputar mengekspresikan keceriaannya, bahkan ada yang terduduk dalam diam tapi mata tetap memperhatikan tangan guru mengikat dengan tali.
Ikatan Erat Antara Bermain dan Belajar
Saat anak-anak bermain sambil di kelas dibawah bimbingan bapak ibu guru merupakan bagian alami dari pertumbuhan dan perkembangan anak-anak. Selain tahap penting menuju pemahaman dunia, ketrampilan sosial, dan dasar pembentukan intelektual yang menjadi dasar masa depan.
Dr. Jacqueline Harding, Direktur Tomorrow's Child dan pakar anak usia dini di Middlesex University, Inggris menjelaskan dalam bukunya "The Brain that Loves to Play" bahwa bermain memiliki peran penting dalam pertumbuhan anak.
Bermain dengan menggunakan metode dan alat edukatif terbukti mampu menyegarkan dan mengembangkan kognitif melalui kreativitas, berani memecahkan masalah, menguasai teknik, menumbuhkan percaya diri, mengontrol dan menguji ketahanan fisik, dan melatih otot tangan. Ketrampilan inkuiri pada anak-anak terlihat saat mereka mau mencoba permainan baru, aktif bertanya pada guru, dan berani menjawab saat guru bertanya.
Para guru dan kakak kelas yang mendampingi siswa-siswi Kindergarten pun melebur ke dunai anak-anak dengan cara berbicara dan bertingkah layaknya teman. Suara yang tiba-tiba mengecil seperti anak-anak, mendadak ikut melompat saat anak-anak melompat, dan bertanya pada anak dengan lembut.
Kamilah Juaranya
Sesi bermain sambil belajar berakhir setelah sesi makan siang. Anak-anak beserta orang tua kembali memenuhi ruang pertemuan untuk mendengarkan pengumuman pemenang lomba.
Dan, inilah daftar pemenangnya :
Kategori "The Most Creative Student" diraih oleh Nadila Sofia Ramadhani
Kategori "The Most Initiative Student" diraih oleh Abdullah Havel Islam
Kategori" The Most Courageus Student" diraih oleh Muhammad Zaid Alkhairi
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI