Mohon tunggu...
Kiki Daliyo
Kiki Daliyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswata

Penyuka film dan buku horor

Selanjutnya

Tutup

Politik

Melestarikan Budaya Indonesia Bersama Generasi Putih Penerus Bangsa

21 Desember 2022   21:49 Diperbarui: 21 Desember 2022   22:44 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kuklik kanal Youtube yang berdurasi 02:46:50 itu. "lama juga nih video" celetukku dalam hati. Tak apa lah, kutonton saja untuk mengurangi rasa penasaranku.

Sebelum nonton, terlebih dulu kusiapkan camilan hangat yang sudah disajikan nenekku untuk cucunya ini.

Sukun goreng nama camilannya, aneh ya bagi anak kota sepertiku wajar saja bila makanan itu terdengar aneh didengar.

Sebagai cucu yang menghargai orang tua, tetap kuterima makanan aneh itu. Sembari menonton bagian opening video, kugigit secuil sukun goreng karena takut tak cocok dengan lidahku .

Terkejut aku dalam hati, ternyata rasa sukun itu tak semengerikan seperti pikiranku. Tangan nenekku ajaib sekali bisa mengolah makanan yang terkesan aneh menjadi nikmat untuk disantap.

Sambil menyantap, ku perhatikan setiap detail adegan pewayangannya. Tepat 2 jam mata ini memelototi tayangan itu. Tak kusangka, masuklah tokoh hebat yang ikut memeriahkan kethoprak Jawa.

WOW, ternyata gak cuma orang sepuh aja yang suka tontonan Jawa. Masih ada pejabat yang berantusias ikut serta dalam memainkan kesenian budaya.

Terlihat dari beberapa adegan spontannya ia dapat mengikuti setiap alur. Walaupun sebelumnya tak berlatih, tapi pria berlesung pipit itu bisa melakukan perannya dengan apik.

Pria paruh baya itu tak lain adalah Ganjar Pranowo. Pemimpin yang kerap disapa Tugiman itu berhasil mengundang gelak tawa penonton.

Kemunculannya membuat heboh satu studio. Ia memakai busana lengkap serta aksesoris khas kejawen.

Dalam adegan singkatnya, beliau memberikan wejangan singkat yang bermakna untuk para penoton kala itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun