Mohon tunggu...
Kiki Andrianni
Kiki Andrianni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pendidikan Sosiologi FIS UNJ

Kiki Andrianni

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Permasalahan Yang Dihadapi Saat Proses Belajar Mengajar di Sekolah Pada Masa Pandemi Covid-19

29 Desember 2021   13:44 Diperbarui: 29 Desember 2021   15:57 1299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Teori yang dikemukakan oleh Pierre-Felix Bourdieu disebut teori struktural konstruktif atau sering juga disebut teori praktik sosial. Konsep penting dalam teori praktik Bourdieu yang akan dibahas ini yaitu, modal (capital).

Menurut Bourdieu Kapital di kembangkan dalam beberapa pengertian yaitu:

  • Kapital Ekonomi, menurut Bourdieu yaitu seperti modal materil yang berbentuk seperti uang, tanah, harta yang dimiliki oleh seseorang.
  • Kapital Sosial, contohnya seperti norma sosial, jaringan sosial, informasi dan kepercayaan yang bisa di artikan kapital sosial ini terbentuk dari kepercayaan antar masyarakat atau individu-individu yang terbentuk sebagai jaringan sosial atau sebagainya. Kapital sosial ini juga memilki fungsi yaitu saling menguntungkan dalam bermacam arena sosial masyarakat.
  • Kapital Kultural, bukanlah sebuah varian tunggal, akan tetapi terbagai dalam 3 wujud yaitu kapital bersifat inheren, objektif, dan kapital kultural ini berbentuk terinstitusional.
  • Kapital Simbolik, yaitu merupakan kapital yang membentuk suatu penghormatan pada seseorang dalam sebuah pencapaian tertentu atau bisa di bilang mendapat sebuah pengakuan publik dalam suatu hal yang ia lakukan di dalam sebuah arena sosial.

Menurut Bourdieu pendidikan yang ada di sekolah cenderung di dominasi oleh anak-anak yang memilki kapital ekonomi yang tinggi. Alasan nya adalah di karenakan anak-anak yang memilki kapital ekonomi yang tinggi  memiliki lebih banyak peluang atau fasilitas dalam dunia pendidikan di sekolah tersebut seperti fasilitas yang memadai seperti computer, buku, alat tulis dan sebagainya. Dan dalam masa pandemi seperti ini peluang untuk  anak yang memilki kapital ekonomi yang tinggi ia dapat memilih mana sekolah yang bagus yang bisa ia masuki yang dimana sebagian sekolah bagus biasanya memiliki biaya yang lebih mahal dari sekolah biasanya, jadi dalam hal ini kita bisa lihat jika peluang sukses anak-anak yang memilki kapital ekonomi yang tinggi lebih besar dibandingkan anak-anak yang  memilki ekonomi yang rendah. Ada juga contoh lain seperti bimbel dimana tidak semua anak bisa untuk masuk sebuah bimbel dikarenakan ekonomi mereka. Tentu anak-anak yang memilki kapital ekonomi yang tinggi bisa untuk mendapatkan fasilitas itu sehingga bisa lebih mendominasi dalam sumber pendidikan yang mereka dapat.

Jadi meurut Bourdieu pendidikan dalam sudut pandang kapital ini sangat tidak adil dimana anak-anak kaya bisa mendapatkan fasilitas-fasilitas yang bisa mempermudah mereka untuk mendaptkan sumber pendidikan yang lebih mudah, sedangkan anak-anak miskin tidak memilki fasilitas sebanyak yang dimilki oleh anak-anak yang memilki kapital ekonomi yang tinggi. Belum lagi banyaknya diskriminasi di sekolah kepada anak-anak miskin dalam berbagai hal seperti pembentukan pertemanan yang hanya di peruntukan oleh orang-orang yang levelnya sejajar saja dan lainnya. Hal ini tentu menimbulkan sifat insecure terhadap anak-anak miskin yang tidak memilki kapital ekonomi yang tinggi sehingga anak-anak miskin itu menjadi semakin tertekan dan bisa tidak fokus dalam dunia pendidikan mereka sendiri.

Dapat disimpulkan bahwa tantangan dan peluang untuk sektor pendidikan di masa pandemi Covid-19 saat ini perlu di tanggapi dan perlu dilakukan tindakan nyata untuk menciptakan ekosistem yang baik untuk sektor pendidikan dalam menyesuaikan situasi pandemi Covid-19 saat ini dengan mengandalkan teknologi yang turut mengambil andil penting dalam menghadapi tantangan menjalankan proses belajar mengajar yang sebelumnya dilakukan tatap muka serta para sumber daya manusia (SDM) khususnya tenaga pendidik yang di tuntut untuk melek teknologi agar proses belajar mengajar dapat berjalan lancar di masa pandemi saat ini. Lain hal nya jika ini di terapkan di sekolah yang berlokasi di kota kecil yang mempunyai sarana dan prasarna mengajar yang belum memadai dan kesamaan dari hal ini dengan teori perspektif Pierre Bourdieu adalah sebagian besar pendidikan di kota besar di dominasi oleh anak-anak dari kapital ekonomi keluarga nya yang mampu dan di era pandemi saat ini sarana dan prasana sekolah mereka memadai untuk menyesuaikan dengan kondisi Covid-19 saat ini. Lalu, di bandingkan dengan pendidikan di kota lainnya yang di isi oleh anak-anak dari kapital ekonomi kebawah yang tentu kebanyakan bersekolah  sesuai dengan ekonomi kelurarga mereka dan belum lagi ketidaksiapan sarana dan prasana yang mereka gunakan untuk menyesuaikan saat pandemi sekarang ini yang belum memadai.

Daftar Pustaka

Buku

Damsar. Pengantar Sosiologi Pendidikan. Kencana (Prenadamedia).

Maunah, Binti. 2016. Sosiologi Pendidikan. Yogyakarta: Media Akademi.

Sari, Dian Rinanta, Achmad, Siswanto. 2021. Sosiologi Pendidikan. Jakarta: Laboratorium Pendidikan Sosiologi UNJ.

Subadi, Tjipto. 2009. Sosiologi dan Sosiologi Pendidikan; Suatu Kajian Boro dari Perspektif Sosiologis Fenomenologis. Surakarta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun