Aku tahu ini bukan kuasaku
Ini kuasa-Mu
Bukan juga salahku
Tapi bagiku ini kepayahanku
Mata nanar darinya membuat iba
Semua kesalnya dikeluarkan melalui amarah
Semua sedihnya ditutupi dengan gelak tawa
Dia sempat menyembunyikannya
Tapi aku mengetahuinya
Lagi-lagi merasa bagai hasrat hati memeluk gunung, apa daya tangan tak sampai
Malamnya ku pandangi raut lelah dari wajahnya
Tangan lembut yang ku rasai seperti memegang sang surga
Sesekali memeluknya dalam lamunan yang tak kunjung sirna
Kita selalu mempunyai bahasa cinta yang berbeda
Berdiam seperti laksana tak menyapa
Menghardik layaknya ungkapan sayang
Bumi, 17 November 2022
Kiki Ambarizki
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H