Mohon tunggu...
Kiki Ambarizki
Kiki Ambarizki Mohon Tunggu... Lainnya - ♡

Done better than perfect, practice make perfect.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mata Nanar

17 November 2022   04:30 Diperbarui: 17 November 2022   05:03 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku tahu ini bukan kuasaku

Ini kuasa-Mu

Bukan juga salahku

Tapi bagiku ini kepayahanku

Mata nanar darinya membuat iba

Semua kesalnya dikeluarkan melalui amarah

Semua sedihnya ditutupi dengan gelak tawa

Dia sempat menyembunyikannya

Tapi aku mengetahuinya

Lagi-lagi merasa bagai hasrat hati memeluk gunung, apa daya tangan tak sampai

Malamnya ku pandangi raut lelah dari wajahnya

Tangan lembut yang ku rasai seperti memegang sang surga

Sesekali memeluknya dalam lamunan yang tak kunjung sirna

Kita selalu mempunyai bahasa cinta yang berbeda

Berdiam seperti laksana tak menyapa

Menghardik layaknya ungkapan sayang

Bumi, 17 November 2022

Kiki Ambarizki

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun