Siapapun orangnya, setiap menjalani suatu perjalanan pasti selalu menemui terjal, tidak selalu mulus, bahkan berlalu seperti air mengalir.Sama halnya seperti Agata, gadis yang sedang memilih untuk berhenti bekerja dan kembali menyusuri jalanan untuk menemui rumah yang baru dalam dunia pekerjaannya. Semenjak memutuskan untuk resign di pekerjaan sebelumnya, Agata langsung mondar-mandir mencari pekerjaan kembali dari mulai yang terdekat hingga ke luar kota yang belum pernah ia jelajahi.
Pagi itu Agata memutuskan untuk mengikuti pelatihan suatu SMK di daerahnya, dan menemui suatu kota dengan pilihan administrasi yang tidak begitu besar sekitaran 1jt. Ada sekitar 10 orang yang mengikuti, namun yang bertahan hanya beberapa orang saja, karena faktor administrasi beserta latihan kreplin itu sendiri. Banyak yang tidak paham akan tes ini. Sebenarnya hanya membutuhkan fokus, juga ketepatan waktu, boleh asal-asalan namun tetap hati-hati karena tergantung si penguji itu sendiri.
Siang harinya, Agata berangkat bersama Pricillia dan juga guru bkk tersebut untuk dihantar ke bkk brebes supaya bisa berangkat bersama dengan rombongan dari brebes.
Pada malam hari mereka sampai di brebes, setelah bkk mereka meninggalkannya, mereka masuk ke ruangan untuk mendaftar dan mendapatkan arahan. Keberangkatanpun tiba, Agata dan Pricillia di masukkan ke mobil elp bersama sekelompok laki-laki, sedangkan kelompok perempuan dari brebes sendiri menaiki mobil pribadi milik pihak bkk brebes itu sendiri. Awal mulanya saja sudah terlihat tidak adil dan adanya intimidasi.
Nasib baik Agata dan Pricillia duduk di bagian depan dan tidak berkumpul dengan kelompok laki-laki.
Di perjalanan punggung rasanya tidak mau berhenti untuk tidak merasa sakit, ingin tidur tidak bisa, tidak tidur rasanya mengantuk sekali perjalanan cukup lama. Sesampainya di jepara pukul 02:00 pagi, dan mereka berdua di turunkan di pom bensin untuk menunggu mobil jemputan dari pihak bkk brebes.
Mereka duduk di mushola pom bensin tersebut dengan rasa penuh ketakutan, hanya berdua disitu tanpa mengenal siapapun dan ditinggalkan. Menunggu cukup lama, agata menyusuri sekitar dengan mata kepalanya, melihat situasi yang cukup asing baginya, anak muda yang bergeletakan di musholah hampir setengah kliyengan seperti sedang mabuk baik laki-laki maupun perempuan.
"Cill, ini kita mau nunggu sampai kapan, takut anjiiiir liat tu sebelah." Agata dengan nada penuh berbisik
"Elah dikira kamu doang apa? Aku juga takut ini, udah diem aja kita, asal gak ngapa-ngapain." Dengan penuh harap dan menenangkan Pricillia berkata.
Selepas lama menunggu akhirnya mobil itupun tiba, mereka sudah cukup kesal untuk sekedar masuk ke dalam mobil karena sudah terlalu lama menunggu. Mulai masuk ke dalam mobil hitam itu ditemani dengan bapak dari bkk tersebut beserta perempuan yang entah itu siapa. Agata dan Pricillia mereka berdua duduk dibelakang.
Perjalanan cukup singkat akhirnya sampai di pabrik tersebut, namun kondisi masih gelap gulita. Penyalur tersebut menyuruh mereka untuk tidur sejenak di musholah depan pabrik, sambil menunggu pagi untuk mengikuti tes nanti.
Dengan kondisi tubuh yang sudah kelelahan perjalanan, dan juga mata yang sayup, merekapun melangkah menuju musholah yang sudah ditempati anak-anak lainnya. Yang lainnya sudah terlelap dengan selimutnya, sedang Agata dan Pricillia masih sibuk dengan merapikan barang yang dipakai untuk besok agar tidak lecak dan berantakan. Mereka berdua hampir tidak bisa tertidur, apalagi Agata yang sudah pukul segitu untuk tidur sepertinya dia sudah tidak mampu. Berakhirlah hanya melamuni dinding dengan suasana gelap yang tentunya lampu musholah dimatikan agar anak-anak bisa tidur terlelap.
Teman-teman lainpun terbangun dan menyuruh mereka untuk segera tidur karena hari sudah makin mendekati pagi.
"Mbak tidur, sudah pagi, nanti besok tes lemas dan sakit kepala." Ajak Anne sambil menutup selimut ke mukanya
"Iya mbak, bentar, mataku gak bisa tidur, aku cari celah dulu." Ucap agata meyakinkan yang lainnya
Bersambung.......
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H