Mohon tunggu...
Kiki Ambarizki
Kiki Ambarizki Mohon Tunggu... Lainnya - ♡

Done better than perfect, practice make perfect.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kota Traumatik (1)

10 November 2022   02:41 Diperbarui: 13 November 2022   03:08 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perjalanan cukup singkat akhirnya sampai di pabrik tersebut, namun kondisi masih gelap gulita. Penyalur tersebut menyuruh mereka untuk tidur sejenak di musholah depan pabrik, sambil menunggu pagi untuk mengikuti tes nanti.

Dengan kondisi tubuh yang sudah kelelahan perjalanan, dan juga mata yang sayup, merekapun melangkah menuju musholah yang sudah ditempati anak-anak lainnya. Yang lainnya sudah terlelap dengan selimutnya, sedang Agata dan Pricillia masih sibuk dengan merapikan barang yang dipakai untuk besok agar tidak lecak dan berantakan. Mereka berdua hampir tidak bisa tertidur, apalagi Agata yang sudah pukul segitu untuk tidur sepertinya dia sudah tidak mampu. Berakhirlah hanya melamuni dinding dengan suasana gelap yang tentunya lampu musholah dimatikan agar anak-anak bisa tidur terlelap.

Teman-teman lainpun terbangun dan menyuruh mereka untuk segera tidur karena hari sudah makin mendekati pagi.

"Mbak tidur, sudah pagi, nanti besok tes lemas dan sakit kepala." Ajak Anne sambil menutup selimut ke mukanya

"Iya mbak, bentar, mataku gak bisa tidur, aku cari celah dulu." Ucap agata meyakinkan yang lainnya

Bersambung.......

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun