Inikah Kamu, pangeranku?
Sejak ini,
Aku lupa akan rinduku,
Sebab Kamu,
Sebab rindumu yang mengantarkanku padaNya.
Kau manis, tapi Aku tidak cinta
Lebih dari itu, Ku bahagia.
Aku pemujamu yang tak terlihat,
Tak pula tertengok,
Aku tahu itu,
Tapi aku pura - pura tak tahu
Biar aku tetap merasa dicintai dari jauh,
Ku menaruh hati pada rongga yang kosong
Hari ini,
Aku merasakan angin tanpa pelukan
Semilir tanpa kecupan
Berkemas sendiri dengan kisruhnya perasaan,
Persetan peperangan otak kosong yang penuh umpatan.
Katanya, debu itu tak berarti,
Disuruhnya pergi meniup dengan kasarnya, mendorong dengan alat yang mampu menyungkurkan debu.
Ia diam ( debu )
Ia tahu tempat kembali,
Tempat aman, dimana ia akan amat dibutuhkan kala kering kerontang.
Ada Kamu, Ku ingin tahu
Hari ini,
Aku merasakan angin tanpa pelukan
Semilir tanpa kecupan
Berkemas sendiri dengan kisruhnya perasaan,
Persetan peperangan otak kosong yang penuh umpatan.
Katanya, debu itu tak berarti,
Disuruhnya pergi meniup dengan kasarnya, mendorong dengan alat yang mampu menyungkurkan debu.
Ia diam ( debu )
Ia tahu tempat kembali,
Tempat aman, dimana ia akan amat dibutuhkan kala kering kerontang.