filsafat merupakan proses yang Panjang, yang kondisi-kondisinya dapat ditemukan pada tahap awal masyarakat manusia. Sistem filosofis kuno, yang mencoba menemukan jawaban tentang asal usul, inti dunia dan tempat manusia di dalamnya, memiliki prasejarah yang Panjang, mereka muncul pada tahap hubungan kelas yang relatif maju.
Sejak zaman kuno, orang memiliki pendapat yang berbeda tentang penciptaan alam dan sifat manusia. Perkembangan pemikiran teoritis danAgama, ilmu pengetahuan, dan filsafat mengeksplorasi dan mencakup berbagai aspek kehidupan manusia, keberadaan alam semesta kita dan manusia. Agama adalah bentuk khusus dari kesadaran dunia, kepercayaan pada tuhan atau seperangkat kepercayaan tentang asal usul dan tujuan alam semesta.
Agama dunia (pandangan dunia) didasarkan pada iman atau pengalaman hal yang tidak kasat mata, dan terkait dengan sikap terhadap ke unikan yang tidak dapat diketahui dan tidak berwujud.Â
Pentingnya agama secara khusus disajikan oleh konsep-konsep, seperti baik dan buruk, moralitas, etika, hukum, agama, tujuan dan makna hidup, dll.
ilmu pengetahuan adalah jenis aktivitas pola pikir khusus yang bertujuan untuk memperoleh, memperbaiki, dan menghasilkan pengetahuan yang objektif, sistematis, terorganisir, dan beralasan tentang alam, masyarakat, dan pemikiran.Â
Dasar dari kegiatan ini adalah pengumpulan bukti ilmiah dari pembaruan dan pengaturan yang berkelanjutan, analisis kritis, dan atas dasar ini, integrasi pengetahuan ilmiah baru atau membentuk kesimpulan secara umum melalui suatu kejadian, yang tidak hanya menggambarkan fenomena alam atau sosial yang diamati, tetapi juga memungkinkan kita untuk membangun hubungan sebab akibat dan untuk memprediksi. Teori dan hipotesis ilmiah tersebut, yang didukung oleh fakta atau pengalaman, dirumuskan sebagai hukum alam atau masyarakat.
Adapun filsafat, jadi itu adalah disiplin ilmu yang mempelajari karakteristik mendasar yang paling umum dan prinsip-prinsip dasar kebenaran dan pemikiran, keberadaan manusia, hubungan antara manusia dan dunia filsafat biasanya digambarkan sebagai teori ilmu bentuk ideologi, bentuk aktivitas manusia, cara memiliki berpikir khusus.
Hubungan antara agama, filsafat, dan sains dalam mendekati pertanyaan tentang alam dan kodrat manusia menjadi bahan diskusi yang beragam.Â
Diyakini bahwa pernyataan tentang dunia yang dibuat oleh ilmu pengetahuan dan agama mungkin bergantung, terutama dalam masalah penciptaan dunia, sifat manusia dan alam.
Agama yakin bahwa dunia kita, manusia dan segala sesuatu yang lain diciptakan oleh tuhan, jadi agama percaya pada penciptaan Ilahi dunia dan manusia.Â
Baik dari atom, unsur kimia alam semesta, materi biasa dan protein kompleks, kehidupan dan bersamanya, dan manusia, sebagai mahkota terbaik dan tertinggi dari ciptaan ini.
Pada saat yang sama, ilmu pengetahuan tidak setuju dengan wilayah tentang cara dunia kita diciptakan. ilmu pengetahuan memiliki banyak teori tentang penciptaan dunia. Teori utama evolusi mengatakan bahwa planet kita diciptakan dengan bantuan luar angkasa, alam semesta, dan manusia berasal dari kera
Jadi agama dan ilmu pengetahuan memiliki sudut pandang yang berbeda dalam beberapa pernyataan pada saat yang sama , filsafat bekerja sama dengan keduanya yaitu ilmu pengetahuan dan agama.
ilmu pengetahuan hadir sebagai proses pengangkatan dan penolakan hipotesis, dan peran filsafat dalam hal ini adalah mempelajari kriteria ilmu pengetahuan dan tindakan yang tepat dari hasil sudut pandang pencapaian.Â
Pada saat yang sama, filsafat menafsirkan penemuan-penemuan ilmiah, termasuk mereka dalam konteks pengetahuan yang dihasilkan, dan dengan demikian menentukan nilai dan maknanya.
Membahas hubungan filsafat dan agama, perlu disebutkan bahwa, sama seperti filsafat, agama juga menyelidiki akar penyebab yang dapat dibayangkan (tuhan atau dewa-dewa).Â
Bedanya agama berfokus pada iman, ibadah, wahyu, dan filsafat berfokus pada pemahaman intelektual. Dengan demikian filsafat memberikan kesempatan tambahan untuk memahami makna dan pendapat kebijaksanaan yang hadir dalam agama. Dasar agama adalah iman dan dasar filsafat adalah pikiran dan pengetahuan.
Ada dilemma barat terdengar seperti, tuhan atau alam. Tidak banyak fakta yang diketahui tentang dilema ini, bahwa kesenjangan budaya-alam modern pasti akan runtuh, karena ekspansi teknologi yang tak henti-hentinya ke dalam budaya dan alam.Â
Perpecahan seperti itu dapat mengarah pada apresiasi yang lebih baik terhadap keduanya, tetapi hanya jika pemisahan itu digantikan oleh teologi yang benar-benar sukar dipahami. jika, budaya dan alam akan terus dilihat sebagai subjek dan objek
seperti yang telah disebutkan di atas, ada beberapa benturan antara ilmu pengetahuan, agama dan filsafat dalam mendekati pertanyaan tentang alam dan sifat manusia, tetapi semuanya mempelajari dunia kita, sehingga setiap orang memutuskan sendiri teori, fakta, anggapan atau kepercayaan yang akan diambil, sebagai dasarnya.
Hubungan antara ketiganya yaitu sama-sama memiliki tujuan yang sama yakni untuk mencari kebenaran. Ilmu dengan metode ilmiahnya berupaya mencari kebenaran dengan cara melakukanpenyelidikan atau riset.Â
Filsafat mencari kebenaran dengan cara menempuh hakikat sesuatu baik tentang alam maupun tuhan. Agama dengan karakteristiknya sendiri memberikan jawaban atas persoalan tentang alam, manusia, dan tuhan.
Dari aspek sumber, filsafat dan ilmu memiliki sumber yang sama, yaitu akal atau rasio. Karena akal manusia terbatas, yang tak mampu menjelajah wilayah yang metafisik, maka kebenaran filsafat dan ilmu dianggap relatif, nisbi. Sementara agama bersumber dari wahyu, yang kebenarannya dianggap absolut, mutlak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H