Mohon tunggu...
Kicky Herlambang
Kicky Herlambang Mohon Tunggu... profesional -

Suka Film, musik, sport, kuliner,

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kurikulum 2013 sebagai Inovasi Mempersiapkan Tantangah Masa Depan

3 April 2014   04:27 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:09 1004
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Lantas untuk mewujudkan perihal tersebut, tentulah menggulirkan konsekuensi dengan adanya penambahan jam pelajaran.

Di banyak negara penambahan jam pelajaran tidaklah dipungkiri seperti di Amerika Serikat dan Korea Selatan.

Apabila dibandingkan dengan negara lain, jam pelajaran di Indonesia relatif lebih singkat. Kendati pembelajaran di negara Finlandia relatif singkat, tetapi didukung dengan pembelajaran tutorial.

Sekali lagi, semuanya itu tergantung implementasi kurikulum yang dalam masalah ini ujung tombaknya adalah guru.

Guru jelas garda terdepan dalam pelaksanaan kurikulum.

Oleh karena itulah betapa pentingnya kesiapan guru dalam mengimplementasi kurikulum, selain masalah kompetensi, komitmen, tanggungjawab dan kesejahteraannya yang harus terjaga.

Kompetensi guru bukan saja menguasai apa yang harus dibelajarkan, tapi bagaimana membelajarkan siswa menantang, menyenangkan, memotivasi, menginspirasi dan memberi ruang kepada siswa untuk melakukan  proses, yaitu mengobservasi, bertanya, mencari tahu dan merefleksi.

Kurikulum penting, tapi yang tidak kalah pentingnya juga yakni strategi membelajarkan dan spiritnya. Dengan strategi pembelajaran yang tepat dalam mengimplementasikan kurikulum disertai dengan spirit pendidikan yang menggelora pada setiap guru atau pendidikan dan peserta didik, maka proses pendidikan itu sendiri tidak terlepas dari  rohnya.

Metodologi tidak kalah pentingnya dibanding dengan subtansi.

Betapapun baiknya kurikulum yang telah dikembangkan, buku pelajaran, media pembelajaran disediakan serta dilaksanakan diklat baik Kepala Sekolah, Pengawas, Guru Inti, Guru Pelatih maupun diklat guru secara massal, pada akhirnya terpusat pada ada tidaknya kemauan untuk berubah dari para pemangku kepentingan pendidikan.

Percayalah, semua siap untuk berubah. Kurikulum 2013 dilaksanakan seratus persen di sekolah pada tahun ajaran 2014, yaitu SD kelas 1, II, IV, V, dan SMP kelas VII dan VIII, serta SMA dan SMK kelas X dan XI.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun