Suatu inovasi apapun sertamerta menjadi sasaran penerima inovasi, dalam hal ini pendidik dan tenaga kependidikan begitu saja menerima atau mengadopsi inovasi tersebut, merupakan suatu hal yang wajar.
Teori inovasi menyebutkan, inovasi bisa terwujud jika memenuhi karakteristik inovasi.
Semua itu memerlukan implementasi. Kurikulum 2013 sesungguhnya adalah pendidikan pemerdekaan (istilah yang dicuatkan sosok almarhum Romo Mangun) Menurut almarhum Romo Mangun, tugas pendidikan alias sekolah ialah menghantar dan menolong peserta didik untuk mengenali serta mengembangkan potensi dirinya supaya menjadi manusia yang mandiri, dewasa, utuh, manusia merdeka sekaligus peduli.
Selain menjadi manusia solider dengan sesama manusia lain dalam ikhtiar meraih kemanusiaan yang makin sejati, dengan jati diri, citra diri yang kian utuh, harmonis serta integral.
Pendidikan harus diarahkan kepada proses emansipasi mitra didik.
Non multa sed multum, bukan yang tahu banyak namun yang tahu mendalam, begitu adagium Romawi klasik.
Yang multum, tahu mendalam, tidak muncul dalam sistem drill dan hapalan.
Suatu sistem yang mendasarkan diri pada drill dan hapalan belaka hanya menumbuhkan yang multa, tahu banyak, tetapi tidak mendalami siap pakai dalam arti siap disuruh.
Pendapat almarhum Romo Mangun itu layak disikapi dalam memaknai kurikulum 2013.
Salah satu ciri kurikulum 2013Â yaitu adanya perubahan proses pembelajaran yang semula dari siswa diberi tahu menjadi siswa mencari tahu.
Selain itu, akan merubah pula proses penilaian yang semula output menjadi berbasis proses dan output.