Mohon tunggu...
Mas
Mas Mohon Tunggu... Freelancer - yesterday afternoon a writer, working for my country, a writer, a reader, all views of my writing are personal
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

There is so much weariness and disappointment in travel that people have to open up – in railway trains, over a fire, on the decks of steamers, and in the palm courts of hotels on a rainy day. They have to pass the time somehow, and they can pass it only with themselves. Like the characters in Chekhov they have no reserves – you learn the most intimate secrets. You get an impression of a world peopled by eccentrics, of odd professions, almost incredible stupidities, and, to balance them, amazing endurances— Graham Greene, The Lawless Roads (1939)

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Negara dalam Ancaman Krisis Petani, Mau Makan Apa Besok?

2 Februari 2022   11:45 Diperbarui: 2 Februari 2022   12:01 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan populasi hanya 12.000 --- kurang dari seperempat kapasitas stadion sepak bola utama --- Ciburial menawarkan hamparan luas tanah subur yang subur, cocok untuk pertanian. Ini tidak terjadi di tempat lain di Indonesia.

Antara 2013 dan 2019, lahan pertanian Indonesia menurun menjadi 7,46 juta hektar dari 7,75 juta hektar, menurut data yang dikumpulkan Kementerian Agraria dan Tata Ruang, BPS, dan beberapa lembaga pemerintah lainnya.

"Masalah seperti kenaikan biaya produksi, perubahan cuaca dan serangan hama juga telah mendorong petani untuk beralih profesi, dengan pemilik lahan baik mengubah lahan untuk penggunaan lain atau menjualnya," tulis laporan SMERU.

Jadi, apa yang salah? Bagaimana kita bisa mendukung lebih banyak petani dan keluarganya?

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo paham betul bahwa mendorong generasi muda bisa menjadi "tantangan luar biasa". Tetapi politisi partai NasDem itu telah berjanji untuk mendukung petani muda dengan memperluas akses ke inovasi dan skema pendanaan.

Dalam penanganan krisis pandemi covid-19, sebesar Rp 1,85 triliun dari anggaran Kementerian Pertanian sebesar Rp 14,06 triliun untuk tahun 2020 telah direalokasikan untuk bantuan benih, program padat karya, stabilisasi stok dan harga pangan, serta distribusi dan transportasi pangan.

Syahrul Yasin Limpo mengatakan kementerian akan terus mengembangkan pusat penyuluhan pertanian berbasis kabupaten di bawah skema Kostratani untuk lebih menanggapi kebutuhan petani, selain memberikan pinjaman mikro kepada petani dan berusaha untuk melipatgandakan ekspor pertanian.

"Saya optimis sektor pertanian akan berkembang dan generasi muda saat ini akan memanfaatkan peluang tersebut. Mereka adalah generasi yang pandai menangkap peluang," kata mantan gubernur Sulawesi Selatan itu.

Kementerian Pertanian RI atau Kementan pada tahun 2022 akan fokus pada penyediaan pangan, utamanya bagi penduduk Indonesia.

"Kita selalu bersoal dengan anggaran oleh karena itu tadi ada kesepakatan kita bahwa anggaran Kementan tahun 2022 harus bisa terakselerasi dengan daya produktifitas yang lebih baik melalui pemanfaatan kebijakan Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang digulirkan Bapak Presiden Jokowi untuk dimanfaatkan di bidang pertanian," kata Syahrul Yasin Limpo.

Ilustrasi petani(KOMPAS / AGUS SUSANTO)
Ilustrasi petani(KOMPAS / AGUS SUSANTO)
HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun