Kita selalu khawatir tentang internet. Tampaknya kita semakin menjalani hidup kita secara online; ini terutama berlaku untuk rata-rata orang Indonesia. Setiap hari kita dihadapkan pada berita tentang bagaimana internet telah merusak kesehatan mental kita.
Internet, alat yang telah mengubah hidup dan menciptakan berbagai kemungkinan. Momen untuk berhenti sejenak dan merenungkan apa lagi yang bisa kita lakukan untuk tidak hanya tetap waras, tetapi juga menciptakan lingkungan yang positif bagi kita dan generasi muda.
Dalam Journal of Cyber Study and Behavior, menunjukkan bahwa penggunaan internet sangat terkait dengan harga diri dan citra diri yang negatif. Jadi dari mana kita mulai? Hal pertama yang harus kita lakukan untuk tetap waras di dunia online yang dinamis adalah mengendalikan apa yang kita pilih untuk dibagikan dan diterima.
Pedoman tentang apa yang boleh dan tidak boleh dibagikan. Melakukan ini sangat menantang ketika pengguna platform masih muda dan kemungkinan besar tidak menyadari potensi risikonya.
Internet, oleh karena itu, memberi kita alat yang dapat membawa kita ke kehidupan yang lebih buruk atau lebih baik, lebih eksklusif atau lebih inklusif. Kita selalu memiliki pilihan. Anda dan saya dapat memilih untuk berkontribusi pada upaya menjadikan dunia digital kita tempat yang lebih baik untuk semua.
Dalam lanskap media yang kompetitif saat ini, tuntutan pencerahan, kreativitas, dan perbedaan muncul. Hidup di era informasi yang kacau, membanjirnya platform, kita wajib waras secara digital. Kita yakin jika digunakan dengan bijak, semua kemajuan teknologi dan digital akan menjadikan kita manusia yang lebih baik.
Sebaliknya, penggunaan jejaring sosial hanya akan membawa kerugian bagi kehidupan "tradisional" kita yang sempurna. Jadi, tetaplah waras, guys.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H