Mohon tunggu...
Mas
Mas Mohon Tunggu... Freelancer - yesterday afternoon a writer, working for my country, a writer, a reader, all views of my writing are personal
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

There is so much weariness and disappointment in travel that people have to open up – in railway trains, over a fire, on the decks of steamers, and in the palm courts of hotels on a rainy day. They have to pass the time somehow, and they can pass it only with themselves. Like the characters in Chekhov they have no reserves – you learn the most intimate secrets. You get an impression of a world peopled by eccentrics, of odd professions, almost incredible stupidities, and, to balance them, amazing endurances— Graham Greene, The Lawless Roads (1939)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Elegi Penegakan Hukum, Harnovia Fitriani Menuntut Keadilan

21 Januari 2022   07:35 Diperbarui: 21 Januari 2022   07:40 1149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Saya akan meminta Kapolda menangani kasus ini," ucap Listyo.

Komitmen "potong kepala dan ekornya untuk ikan yang busuk" harus menjadi pedoman untuk polisi yang paham presisi: prediktif, responsibilitas dan transparansi berkeadilan. Oleh karena, tidak ada kejahatan yang sempurna karena setiap kasus kejahatan selalu meninggalkan jejak.

Baca: Bagaimana Kasus Pembunuhan Belum Terungkap?

Salah satu kajian penting berjudul An Exploratory Analysis of Factors Affecting Homicide Investigations: Examining the Dynamics of Murder Clearance Rates  Studi yang dilakukan tim FBI ni menggunakan data dari 55 departemen kepolisian kota besar untuk memeriksa praktik penegakan hukum di sejumlah bidang, termasuk prosedur investigasi, metode analisis, dan demografi populasi. 

Kisah Sum Kuning; Sengkon-Karta, Lingah-Pacah, Marsinah, Fuad Muhammad Syafruddin, menyusul Harnovia Fitriani bisa dikonstruksikan publik sebagai serangkaian kisah peradilan sesat versi Indonesia. Skenario cerita pidana dilakukan berbagai cara, sehingga yang tidak bersalah dijatuhi hukuman.

Praktik seperti ini bukan karena kekhilafan manusia; tetapi terjadi karena unsur kesengajaan dari aparat penegak hukum dengan berbagai tujuan. Ada yang semata-mata asal mengungkap; tetapi ada juga yang dirancang justru untuk menutupi pelaku sebenarnya.

Adong Eko, seorang wartawan dan penulis buku Harnovia:Diculik, Diperkosa dan Dibunuh,mencegat Kapolri Jenderal Polisi Listyo S Prabowo (kompas.com)
Adong Eko, seorang wartawan dan penulis buku Harnovia:Diculik, Diperkosa dan Dibunuh,mencegat Kapolri Jenderal Polisi Listyo S Prabowo (kompas.com)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun