Wartawan di seluruh organisasi lapar untuk membuat perubahan menjadi kenyataan, dan memiliki pemimpin yang siap untuk mendorong untuk maju. Yang paling penting, JMSI memiliki posisi yang unik untuk memanfaatkan lanskap media yang berubah saat ini, tetapi juga rentan terhadap penurunan jika kita tidak mengubah diri kita dengan cepat.
Belakangan ini merupakan masa inovasi yang signifikan, langkahnya harus dipercepat. Kemajuan digital telah dicapai melalui solusi; saatnya membongkar penghalang, membedakan antara misi dan tradisi: apa yang kita lakukan karena itu penting bagi nilai-nilai kita dan apa yang kita lakukan karena kita selalu melakukannya.
JMSI mempertaruhkan masa depannya untuk menjadi tujuan organisasi perusahaan media online --- tujuan yang berwibawa, klarifikasi, dan vital. Kualitas-kualitas ini telah lama mendorong orang untuk berlangganan media online yang dikuratori para pakarnya. Hari ini, mereka juga mengarahkan orang untuk mencurahkan ruang berharga di layar beranda ponsel cerdas, dan mencarinya di media sosial di tengah hiruk pikuk dunia digital.
Baca:Â Media Siber Memerangi Korupsi Secara Daring
Istilah yang paling sederhana, adalah bisnis yang mengutamakan langganan. Tidak mencoba untuk memaksimalkan klik dan menjual iklan dengan margin rendah terhadap mereka. Tidak mencoba untuk memenangkan perlombaan tampilan website. Kita percaya bahwa strategi bisnis yang lebih baik untuk media online adalah menyediakan jurnalisme yang begitu kuat sehingga beberapa juta orang di seluruh dunia bersedia mengunjunginya. Tentu saja, strategi ini juga sangat selaras dengan nilai-nilai lama. Insentif menuju keunggulan jurnalistik.
Saat ini, pemerintah berupaya bekerja sama dengan organisasi media untuk mempercepat upaya mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) Perserikatan Bangsa-Bangsa pada tahun 2030, yang telah dihentikan oleh krisis pandemi yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Media massa memainkan peran penting dalam membantu pencapaian SDGs dengan menyampaikan informasi tentang upaya tersebut kepada khalayak yang lebih luas dan membantu mengubahnya menjadi kolektif. pergerakan. Media massa juga harus mempertimbangkan untuk bekerja sama dengan pemerintah, memberikan program pelatihan tentang isu-isu SDGs bagi para jurnalis, dan upaya memperluas jaringan dengan melibatkan berbagai kalangan demi membangun ekosistem ideal  bagi kalangan tumbuh kembang dunia pers. Salah satunya dengan menjalin hubungan yang harmonis dengan kepala daerah. Demikian Pengurus Daerah Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI)  Jawa Barat saat menyambangi Plt Walikot Cimahi, Letkol (Purn.) Ngatiyana ke rumah dinasnya di komplek perumahan Kotamas, Cimahi, Jumat (13/1) malam.
Diluar dugaan, ternyata rumah dinas orang nomor satu di Cimahi itu jauh dari kesan mewah. Hanya rumah satu lantai dengan halaman standar, benteng setinggi dada orang dewasa  shingga orang dari luar bisa dengan mudah melihat aktifitas di depan rumah.
Memasuki halaman rumah, tampak sosok pria paruh baya bersahaja sedang berbincang di kusi dan meja dengan beberapa tamu dari klub sepeda. Dialah Ngatiyana, pengganti Ajay Priatna, Walikota Cimahi yang kini mendekam dipenjara karena terjerat kasus menerima gratifikasi ijin pembangunan Rumah Sakit di wilayahnya.
Meski tak jelas topik apa yang dibahas, namun perbincangan Ngatiyana dan tamunya nampak hangat dan santai.
Rombongan JMSI Jabar dipersilahkan menunggu di ruang tengah, yang tak terlalu luas dengan lantai keramik standar, juga tanpa mebel mewah. Tak ada hiasan dinding yang menarik, hanya sebaris sertifikat dengan bingkai biasa.
Yang menonjol adalah sebauah backdrop besar menutup seluruh dinding bergambar foto-foto Ngatiyana saat aktif jadi perwira militer di berbagai daerah.
Tak lama berselang rombongan yang sedang dihadapi politisi PDIP itu pun pamit dan meninggalkan rumah dinas. Ngatiyana pun masuk ke ruang tengah dimana pengurus JMSI menunggu.
Senyum-sapa hangat terlempar dari pria bertumbuh sedang itu. Hampir tak ada kesan kaku dan canggung saat berjabat tangan.
"Rombongan dari mana ini ?" tanyanya sambil tersenyum, sesaat setelah dia duduk.
Keramahan Ngatiyana membuat perbincangan mengalir tanpa ketegangan seperti biasanya menghadapi pejabat.
Pertanyaan sesekali ia lontarkan tanda antusias ingin mengetahui lebih banyak soal JMSI dan acara deklarasi yang beberapa hari lagi akan digelar di Hotel Horison Kota Bandung.
Sepakat soal membangun dunia pers yang sehat, Ngatiyana tak ragu menganggap JMSI Jabar sebagai mitra sejajar dan memberi dukungan penuh atas program-program yang dipaparkan.
"Saya terbuka bagi siapa pun yang ingin berpartisipasi dalam pembangunan. Jika memang ada yang bisa disenergikan, ayo sama-sama," katanya.
Ngatiyana pun mengaku senang diangkat jadi Pembina dan bersedia berbagi ilmu dan pengalaman baik saat jadi perwira militer maupun kepala daerah untuk membantu JMSI Jabar berkembang.Â
Ia memastikan akan hadir di acara deklarasi dan berpesan  agar para panitia all out dalam menjalankan tugas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H