Baca: Pelaku Pembubuh Sianida Diduga Pembunuh Berencana
Kencan kopi sore yang tenang, ketika empat orang yang berteman sejak kuliah di Billy Blue College, Australia, ingin reuni di Jakarta. Mereka adalah Mirna, Jessica Kumala Wongso, Hani Boon Juwita, dan Vera. Pertemuan itu terlaksana pada 6 Januari 2016 di Kafe Olivier, Grand Indonesia, Jakarta Pusat.Â
Namun, hanya tiga orang yang hadir lantaran Vera absen. Pada hari nahas tersebut, Jessica lebih dulu tiba di Olivier sebelum pukul 16.00 WIB untuk menghindari kebijakan 3 in 1 (satu mobil minimal berisi tiga orang). Dia kemudian berinisiatif memesan es kopi vietnam dan dua cocktail.Â
Tak lama berselang, Mirna tiba bersama Hani. Mereka mendatangi Jessica sudah menunggu di meja 54 dengan pesanan minuman yang sudah dihidangkan. Es kopi vietnam sengaja dipesan untuk Mirna.Â
Usai bertegur sapa, Mirna meminum es kopi vietnam. Tak dinyana, ia kejang-kejang setelah meminum es kopi itu, lalu tak sadarkan diri. Mulutnya juga mengeluarkan buih. Ia sempat dibawa ke sebuah klinik di Grand Indonesia, lalu dilarikan ke Rumah Sakit Abdi Waluyo.Â
Namun, Mirna meninggal dunia dalam perjalanan menuju RS. Setelah Mirna dinyatakan wafat, ayah Mirna, Edi Dharmawan Salihin, lantas melaporkan kematian putrinya ke Polsek Metro Tanah Abang lantaran menilai anaknya tewas tidak wajar
Baca: Jessica Kumala Wongso Tertangkap, Adakah Pelaku Lain Belum Terungkap?
Jenazah Wayan Mirna Salihin dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Gunung Gadung, Kelurahan Genteng, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Jawa Barat pada Minggu (10/1/2016). Â
Enam hari kemudian, Kepala Puslabfor Polri saat itu, Brigadir Jenderal Alex Mandalikan, mengungkapkan bahwa ada zat sianida dalam kopi Mirna.Â