Mohon tunggu...
Mas
Mas Mohon Tunggu... Freelancer - yesterday afternoon a writer, working for my country, a writer, a reader, all views of my writing are personal
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

There is so much weariness and disappointment in travel that people have to open up – in railway trains, over a fire, on the decks of steamers, and in the palm courts of hotels on a rainy day. They have to pass the time somehow, and they can pass it only with themselves. Like the characters in Chekhov they have no reserves – you learn the most intimate secrets. You get an impression of a world peopled by eccentrics, of odd professions, almost incredible stupidities, and, to balance them, amazing endurances— Graham Greene, The Lawless Roads (1939)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Inilah Alasan Mengapa Rest Area KM260B Banjaratma Disebut TIP Heritage

29 Desember 2021   21:16 Diperbarui: 30 Desember 2021   21:15 1595
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pabrik Gula Banjaratma (Foto: Koleksi Riski Manurung Facebook, 23 Agustus 2018)
Pabrik Gula Banjaratma (Foto: Koleksi Riski Manurung Facebook, 23 Agustus 2018)

"Ini merupakan TIP yang heritage karena kami masih mempertahankan bangunan asli dari eks pabrik gula," kata Direktur Utama PT PP Sinergi Banjaratma, Rachmat Priyatna kepada kompas.com 10 Juni 2019.

Bercermin dari transformasi pabrik gula menjadi rest area, merevitalisasi bangunan cagar budaya memang tidaklah mudah. Karena harus taat pada nilai-nilai sejarah dan undang-undang yang mengaturnya. Salah satunya tidak boleh mengubah nilai artistik dan esensi awal bangunan. 

Di sisi lain, menunjukkan bahwa aset memiliki umur ekonomi yang relatif panjang. Aset berusia lebih dari seratus tahun ternyata masih dapat dioptimalkan untuk menciptakan pendapatan. Sentuhan kreatif dan pemikiran out of the box telah mengubah pabrik tak terurus menjadi aset yang menjanjikan.

Pabrik Gula Banjaratma (Foto: Koleksi Riski Manurung Facebook, 23 Agustus 2018)
Pabrik Gula Banjaratma (Foto: Koleksi Riski Manurung Facebook, 23 Agustus 2018)

Tak kalah serunya, bagi penyuka hal yang berbau mistis. Terselip kisah mitos. Noni Yolanda, sosok ini sangat terkenal dari cerita kalangan masyarakat kawasan pabrik gula. Noni Yolanda, seorang anak berkebangsaan Belanda yang menjabat sebagai salah satu karyawan di Pabrik Gula Banjaratma. Ia hidup di masa semangat anti Belanda yang sangat luas. 

Anti Belanda ini diwujudkan sebuah perlawanan yang dikenal sebagai Peristiwa Tiga Daerah yaitu revolusi yang terjadi diwilayah Brebes, Tegal, dan Pemalang. Di siniah kisah miris Yolanda dengan tragedi pembantaiannya terjadi.

Ada hal penting yang dicapai disini. Bukan hanya untuk istirahat, Anda pun bisa merasakan suasana seolah sedang wisata menembus lorong waktu di era kolonial, bangunan tua sarat nilai sejarah yang turut mewarnai perjalanan panjang industri gula nusantara.  

Lokomotif tua di kawasan Pabrik Gula Banjaratma (dokpri)
Lokomotif tua di kawasan Pabrik Gula Banjaratma (dokpri)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun