[caption caption="Biblioteca Alexandria"][/caption]Alexandria atau Iskandariyah, adalah kota terbesar kedua dan pernah menjadi Ibukota negara Mesir, selain memiliki wisata alam dan tempat bersejarah yang menarik, di Alexandria juga terdapat destinasi wisata edukasi yang wajib dikunjungi yaitu Biblioteca Alexandria atau perpustakaan Alexandria.
Biblioteca Alexandria merupakan sebuah peringatan dari perpustakaan Alexandria yang hilang, yang dulu pernah menjadi perpustakaan terbesar pada masanya.Â
Perpustakaan ini di buka kembali pada bulan Oktober 2002, berisi 400.000 buku ditambah dengan sistem komputer yang moderen, dan memiliki kapasitas 800.000 buku. Koleksi utamanya di titik beratkan pada peradaban Mediterannia bagian timur.
Harga tiket masuk ke perpustakaan untuk Wisatawan sebesar 45 Le, dan warga Mesir serta Mahasiswa asing membayar sebesar 5 Le, tempat tiket ini berada di samping gedung, dibolehkan membawa minuman tetapi tidak diperbolehkan membawa makanan ke dalam perpustakaan.Â
Ada tempat penitipan barang yang bersebelahan dengan penjualan tiket, jika tempat penitipan penuh dengan antrean, akan dipisahkan antara laki - laki dan perempuan. Di buka untuk umum dari hari Senin sampai Minggu kecuali hari Jum'at mulai pukul 11.00 sampai dengan pukul 19.00.
[caption caption="Ruang di dalam perpustakaan"]
Suasana di dalam perpustakaan sangat tenang  meskipun banyak pengunjung, terlihat tiang-tiang besar penyangga dan panel kaca yang miring menghadap ke arah laut, rak-rak buku yang berjajar rapi disesuaikan dengan jenisnya, di antaranya adalah Religion, Georaphy, History dan Pysichology, koleksi buku di sini sebagian merupakan sumbangan dari seluruh dunia.
[caption caption="Ruang komputer"]
[caption caption="Stemple kayu yang digunakan pada tahun 1820 di Bulaq"]
[caption caption="Mesin cetakan"]
Di museum Antiquities banyak koleksi yang menarik di antaranya koin, perhiasan yang terbuat dari emas, sajadah dan kaligrafi, dan beberapa patung yang sayangnya tidak boleh diabadikan gambarnya.
[caption caption="Museum seniman kontemporer Mesir"]
Di komplek perpustakaan terdapat Planetarium dan pusat konferensi besar. Hanya museum Antiquities dan museum Manuscript yang di kenakan biaya masuk tambahan.
Museum Manuscript
Apa itu manuskrip, seperti di kutip dari Wikipedia manuskrip berasal dari bahasa latin yaitu manuscript: manu scriptus ditulis tangan yaitu manuscript.
Suatu naskah atau manuskrip secara khusus, adalah semua dokumen tertulis yang ditulis tangan, dibedakan dari dokumen cetakan atau perbanyakannya dengan cara lain. Kata 'naskah' diambil dari bahasa Arab nuskhatum yang berarti sebuah potongan kertas.
Museum Manuskrip ( MsM ) diresmikan pada tanggal 12 september 2002, dan mempunyai visi untuk melayani peneliti dan pengunjung yang bertujuan untuk memperkenalkan, menyimpan, dan memelihara warisan manuskrip langka. Harga tiket masuk untuk wisatawan dikenakan biaya 20 Le.Â
 [caption caption="Al Quran dan Kitab Fiqih"]
[caption caption="Taurat , Yahudi"]
 [caption caption="Kitab Christiani"]
[caption caption="Papyrus"]
Di sana juga terdapat beberapa miniatur buku yang berukuran sangat kecil, dan beberapa tulisan kaligrafi. Tidak ada pemandu, jadi hanya melihat dari tulisan yang terpajang di etalase kaca saja.
[caption caption="Buku tentang kesehatan"]
[caption caption="Buku Matematika"]
Museum Anwar Sadat
35 tahun yang lalu, dunia international dikagetkan dengan pembunuhan presiden Mesir Anwar Sadat. Pembunuhan itu terjadi di saat berlangsungnya acara parade militer di Kairo.
[caption caption="Museum Anwar Sadat"]
Ketika sedang merayakan kemenangan Mesir atas Israel dalam sebuah perayaan parade militer pada tanggal 6 Oktober 1981, Anwar Sadat tewas tertembak oleh anggota Jihad Islam, sebuah organisasi muslim yang berhaluan keras.Â
Sadat sempat diangkut dengan helikopter ke Rumah Sakit Militer dua jam sebelum menghembuskan nafas terakhirnya. Akhirnya, Sadat dimakamkan tidak jauh dari lokasi penembakan atau kini yang dikenal dengan Monumen Anwar Sadat. Anwar Sadat kemudian digantikan oleh wakilnya Mohamed Hosni Mubarak.
[caption caption="Bintang Penghargaan"]
Dipamerkan juga ruang kerja beliau, surat pribadi dan surat cinta kepada istrinya yang bernama Jehan sampai dengan perlengkapan cukur dan mandi.
[caption caption="Ruang Kerja"]
[caption caption="Pakaian pribadi"]
[caption caption="Surat pribadi yang masih tersimpan"]
Di akhir museum terdapat pakaian terakhir Anwar Sadat ketika tertembak, dengan noda darah yang masih melekat. Di museum ini juga diputarkan film saat Anwar Sadat menghadiri parade militer terakhirnya.Â
[caption caption="Foto Presiden Soeharto ketika mengunjungi Mesir"]
[caption caption="Baju militer terakhir yang di kenakan Anwar Sadat"]
Alexandria 2016 Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â
Salam Kompasiana