Mohon tunggu...
Kiara Wael
Kiara Wael Mohon Tunggu... Wiraswasta - Love

Respect, Peace and Love :)

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Wisata Edukasi ke Biblioteca Alexandria

25 April 2016   02:39 Diperbarui: 25 April 2016   15:17 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Biblioteca Alexandria"][/caption]Alexandria atau Iskandariyah, adalah kota terbesar kedua dan pernah menjadi Ibukota negara Mesir, selain memiliki wisata alam dan tempat bersejarah yang menarik, di Alexandria juga terdapat destinasi wisata edukasi yang wajib dikunjungi yaitu Biblioteca Alexandria atau perpustakaan Alexandria.

Biblioteca Alexandria merupakan sebuah peringatan dari perpustakaan Alexandria yang hilang, yang dulu pernah menjadi perpustakaan terbesar pada masanya. 

Perpustakaan ini di buka kembali pada bulan Oktober 2002, berisi 400.000 buku ditambah dengan sistem komputer yang moderen, dan memiliki kapasitas 800.000 buku. Koleksi utamanya di titik beratkan pada peradaban Mediterannia bagian timur.

Harga tiket masuk ke perpustakaan untuk Wisatawan sebesar 45 Le, dan warga Mesir serta Mahasiswa asing membayar sebesar 5 Le, tempat tiket ini berada di samping gedung, dibolehkan membawa minuman tetapi tidak diperbolehkan membawa makanan ke dalam perpustakaan. 

Ada tempat penitipan barang yang bersebelahan dengan penjualan tiket, jika tempat penitipan penuh dengan antrean, akan dipisahkan antara laki - laki dan perempuan. Di buka untuk umum dari hari Senin sampai Minggu kecuali hari Jum'at mulai pukul 11.00 sampai dengan pukul 19.00.

[caption caption="Ruang di dalam perpustakaan"]

[/caption]Memasuki lokasi perpustakaan sudah terlihat desain yang modern dan minimalis, dengan dekorasi dinding batu aswan abu abu bertuliskan hieroglif, pemeriksaan barang bawaan langsung pada saat masuk saja. 

Suasana di dalam perpustakaan sangat tenang  meskipun banyak pengunjung, terlihat tiang-tiang besar penyangga dan panel kaca yang miring menghadap ke arah laut, rak-rak buku yang berjajar rapi disesuaikan dengan jenisnya, di antaranya adalah Religion, Georaphy, History dan Pysichology, koleksi buku di sini sebagian merupakan sumbangan dari seluruh dunia.

[caption caption="Ruang komputer"]

[/caption]Perpustakaan Alexandria juga menyediakan komputer-komputer tempat mengakses buku. Selain dihiasi dengan lukisan kaligrafi dan patung-patung kontemporer, juga dipajang stempel kayu untuk surat yang dipergunakan pada tahun 1820 di Bulaq dan beberapa mesin cetakan.

[caption caption="Stemple kayu yang digunakan pada tahun 1820 di Bulaq"]

[/caption]

[caption caption="Mesin cetakan"]

[/caption]Di komplek perpustakaan Alexandria juga terdapat beberapa museum, seperti museum Antiquities, museum ini diresmikan pada tanggal 16 Oktober 2002, menyimpan koleksi 1.100 sejarah Mesir mulai dari era Firaun sampai dengan periode Islam, termasuk peradaban Romawi Greco dan Kristen Koptik. 

Di museum Antiquities banyak koleksi yang menarik di antaranya koin, perhiasan yang terbuat dari emas, sajadah dan kaligrafi, dan beberapa patung yang sayangnya tidak boleh diabadikan gambarnya.

[caption caption="Museum seniman kontemporer Mesir"]

[/caption]Selain museum Antiquities juga terdapat museum Manuscript, museum History of Science dan  museum Anwar Sadat, tersedia  galeri seni dan ruang pameran seniman besar Mesir seperti Shadi Abdel Salem, dan beberapa seniman kontemporer Mesir seperti Mohie El Din Husein dengan karya keramiknya dan Ahmed abdel-Wahab. 

Di komplek perpustakaan terdapat Planetarium dan pusat konferensi besar. Hanya museum Antiquities dan museum Manuscript yang di kenakan biaya masuk tambahan.

Museum Manuscript

Apa itu manuskrip, seperti di kutip dari Wikipedia manuskrip berasal dari bahasa latin yaitu manuscript: manu scriptus ditulis tangan yaitu manuscript.

Suatu naskah atau manuskrip secara khusus, adalah semua dokumen tertulis yang ditulis tangan, dibedakan dari dokumen cetakan atau perbanyakannya dengan cara lain. Kata 'naskah' diambil dari bahasa Arab nuskhatum yang berarti sebuah potongan kertas.

Museum Manuskrip ( MsM ) diresmikan pada tanggal 12 september 2002, dan mempunyai visi untuk melayani peneliti dan pengunjung yang bertujuan untuk memperkenalkan, menyimpan, dan memelihara warisan manuskrip langka. Harga tiket masuk untuk wisatawan dikenakan biaya 20 Le. 

 [caption caption="Al Quran dan Kitab Fiqih"]

[/caption]

[caption caption="Taurat , Yahudi"]

[/caption]

 [caption caption="Kitab Christiani"]

[/caption]Suasana di dalam museum Manuskrip begitu tenang dengan pencahayaan yang ada hanya pada buku-bukunya saja. Terdapat beberapa koleksi kitab suci dari berbagai agama yang disimpan di dalam kotak kaca, terlihat juga salinan kertas papyrus dengan panjang gulungan 17 cm dan lebar 70 cm, yang menggunakan bahasa Yunani kuno, sedangkan kertas papyrus yang asli kini berada di museum Vienna Austria.

[caption caption="Papyrus"]

[/caption]Selain mengoleksi naskah-naskah dari berbagai lintas agama, juga terdapat buku - buku ilmu pengetahuan seperti buku untuk kesehatan, matematika, obot-obatan, dan buku tentang astronomi dan astrologi. 

Di sana juga terdapat beberapa miniatur buku yang berukuran sangat kecil, dan beberapa tulisan kaligrafi. Tidak ada pemandu, jadi hanya melihat dari tulisan yang terpajang di etalase kaca saja.

[caption caption="Buku tentang kesehatan"]

[/caption]

[caption caption="Buku Matematika"]

[/caption]

Museum Anwar Sadat

35 tahun yang lalu, dunia international dikagetkan dengan pembunuhan presiden Mesir Anwar Sadat. Pembunuhan itu terjadi di saat berlangsungnya acara parade militer di Kairo.

[caption caption="Museum Anwar Sadat"]

[/caption]Mempunyai nama lengkap Mohamed Anwar Al Sadat, dilahirkan pada tanggal 25 Desember 1918, dari seorang Ibu yang berkebangsaan Sudan. Menjabat sebagai presiden ketiga Mesir pada tanggal 15 Oktober 1970. 

Ketika sedang merayakan kemenangan Mesir atas Israel dalam sebuah perayaan parade militer pada tanggal 6 Oktober 1981, Anwar Sadat tewas tertembak oleh anggota Jihad Islam, sebuah organisasi muslim yang berhaluan keras. 

Sadat sempat diangkut dengan helikopter ke Rumah Sakit Militer dua jam sebelum menghembuskan nafas terakhirnya. Akhirnya, Sadat dimakamkan tidak jauh dari lokasi penembakan atau kini yang dikenal dengan Monumen Anwar Sadat. Anwar Sadat kemudian digantikan oleh wakilnya Mohamed Hosni Mubarak.

[caption caption="Bintang Penghargaan"]

[/caption]Masuk ke Museum Anwar Sadat tidak dikenakan biaya, ketika memasuki museum langsung terlihat beberapa peninggalan yang tertata rapi di kotak kaca, mulai dari penghargaan, cendera mata dari berbagai negara di dunia, pakaian dinas, dan pakaian sehari-hari. 

Dipamerkan juga ruang kerja beliau, surat pribadi dan surat cinta kepada istrinya yang bernama Jehan sampai dengan perlengkapan cukur dan mandi.

[caption caption="Ruang Kerja"]

[/caption]

[caption caption="Pakaian pribadi"]

[/caption]

[caption caption="Surat pribadi yang masih tersimpan"]

[/caption]Beberapa catatan pribadi yang tertulis dalam bahasa Inggris masih tersimpan dengan rapi, yang menarik adalah diantara foto dengan beberapa pemimpin dunia terdapat foto presiden kedua RI, Bapak Soeharto ketika melakukan kunjungan ke Mesir. 

Di akhir museum terdapat pakaian terakhir Anwar Sadat ketika tertembak, dengan noda darah yang masih melekat. Di museum ini juga diputarkan film saat Anwar Sadat menghadiri parade militer terakhirnya. 

[caption caption="Foto Presiden Soeharto ketika mengunjungi Mesir"]

[/caption]

[caption caption="Baju militer terakhir yang di kenakan Anwar Sadat"]

[/caption]Tidak hanya sekadar liburan semata, ternyata mengunjungi Biblioteca Alexandria bisa menambah wawasan dan ilmu pengetahuan. Lelah berkeliling dan lapar, di komplek perpustakaan terdapat tempat makan, dari fast food sampai makanan Mesir. Untuk menghemat waktu saya memilih paket hemat alias bekal dari rumah, bisa dinikmati di pinggir pantai ditemani angin yang sepoi-sepoi.

Alexandria 2016                                                                                                                                                             

Salam Kompasiana

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun