Mohon tunggu...
Kiara Wael
Kiara Wael Mohon Tunggu... Wiraswasta - Love

Respect, Peace and Love :)

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Melihat Ibu Kota Mesir dari Cairo Tower

23 Februari 2016   22:34 Diperbarui: 24 Februari 2016   07:54 1546
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="The Cairo Tower"]

Menikmati keindahan kota Kairo dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan mengunjungi menara Kairo atau The Cairo Tower, tempatnya yang strategis di jantung kota Zamalek,  dekat dengan Tahrir Sguare, The Cairo Opera House dan sungai Nil.

Menara Kairo  atau The Cairo Tower

The Cairo Tower atau Orang Mesir sering menyebutnya, Borg Al Gezira didirikan pada masa pemerintahan presiden Gamal Abdul Nasser, pada tahun 1956 dan selesai pembangunannya pada tahun 1961, setelah dilakukan penyempurnaan perbaikan, kemudian di buka kembali pada tahun 2009. Memiliki ketinggian 187 meter, sedangkan puncak dari menara ini di rancang menyerupai bunga teratai, bunga teratai merupakan simbol terpenting dari  Mesir kuno, ketinggian dari menara ini 43 meter melebihi tinggi dari Piramida di Giza, dan merupakan salah satu bangunan tertinggi di Afrika.

Memasuki lokasi tempat menara Kairo, kita harus berjalan kaki lebih kurang 500 meter dari jalan utama, karena jalanan menuju ke menara Kairo di berlakukan satu arah. Pemeriksaan hanya dilakukan sekali ketika memasuki lokasi.

Harga tiket untuk Wisatawan asing sebesar 70 Le, dan untuk warga Mesir sebesar 20 Le, ada tiket tambahan jika kita ingin melihat kota Kairo lebih jelas dengan menggunakan teleskop sebesar 5 Le. Dibuka untuk umum pada musim dingin mulai pukul 8.00 pagi sampai dengan pukul 24.00, sedangkan untuk musim panas dibuka mulai pukul 9.00 pagi sampai dengan pukul 1.00 dini hari.

[caption caption="Antre masuk lift | Dokumen Pribadi"]

Halaman taman menara Kairo sangat luas, tersedia juga fasilitas cafe  di luar ruangan. Pintu masuk utama dihiasi dengan dinding kaca dan batu granit, di tengah - tengah dinding terdapat elang tembaga dengan tinggi 8 meter, elang ini melambangkan kebangkitan Mesir, dan terdapat juga di dalam bendera negara Mesir.

Setelah memberikan tiket masuk, akan dipersilakan untuk menuju lift yang akan membawa kita ke puncak menara. Karena hanya tersedia satu lift, maka harus bersabar menunggu giliran. Setelah dipersilakan untuk masuk ke ruangan lift, ada satu orang penjaga yang mengatur, ruangan lift ini tidak terlalu luas, kebayang ketika masuk dengan Orang Mesir yang berukuran besar. Kalau sedang ramai pengunjung, lift ini sampai penuh sesak.

[caption caption="Sungai Nil yang membelah kota Kairo"]

[caption caption="Kota Kairo"]
Sesampainya di atas Menara kita sudah akan disambut dengan angin yang sepoi-sepoi, bagi yang takut akan ketinggian bisa berpegangan dengan penyangga besi. Kita bisa memilih sendiri waktu terbaik untuk mengunjungi menara Kairo, di kala sore saat matahari terbenam atau diwaktu malam hari saat lampu-lampu kota bersinar bagai bintang. Ingin sekali rasanya melihat matahari terbenam, tapi keadaan cuaca mendung dan berkabut pada musim dingin.

Menara Kairo mempunyai fasilitas seperti Kafe, sky garden, dan restoran dengan pemandangan yang indah dari atas menara, bagi yang berkantong tebal sangat disarankan untuk menikmati makan di restoran ini. Menara Cairo juga dilengkapi dengan galeri (ruangan untuk seminar dan meeting) dan ruangan untuk pameran lukisan yang bisa disewa.

[caption caption="Cuaca mendung dan berkabut"]
Dari atas menara kita bisa menyaksikan sungai Nil yang membelah kota Kairo, dikelilingi oleh gedung-gedung tinggi, juga disediakan dek observasi yang katanya memungkinkan pengunjung dapat melihat panorama kota Kairo dengan sangat jelas dengan menggunakan teleskop.

Pengalaman menarik menggunakan teleskop ini, ketika saya melihat pemandangan dan gedung-gedung, ukurannya sama saja dengan tidak menggunakan teleskop, kalau tahu dari awal, lebih baik tidak usah membayar lebih dengan mengunakan teleskop, lebih jelas dengan mata telanjang. Seperti saat menuju keatas, pada saat turunpun kita harus bersabar untuk antre menuju lift, ditambah dengan orang yang berpapasan menuju keatas menara.

Kalau di Mesir ada The Cairo Tower, Indonesia juga bangga memiliki Monumen Nasional ( Monas ) yang dapat melihat pemandangan kota Jakarta dari puncak, entah kebetulan atau tidak kedua pendiri ini juga sama - sama bersahabat, yaitu presiden Gamal Abdul Nasser dan presiden Soekarno, tahun pendirian kedua monumen inipun berdekatan.

 

Salam Kompasiana

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun