"Ada apa lagi Mak?" tanyaku sedikit bingung.
"Cuma jadi hiasan meja atau bunga tabur kuburan." Kata-kata Emak ini membuat kaget.
"Bunga apa yang warna putih tapi indah dan menarik?"
Emak mengajakku ke tepi sungai di depan rumah kami dan menunjukkan setangkai kembang kertas warna putih dengan seekor kupu sedang mengisap madunya. Mereka menari dan bergoyang dengan desiran angin serta irama gemerciknya air sungai.
"Tak terlalu cantik tapi hidup bahagia bersama kupu di tempat yang damai," kata Emak sambil memelukku bahuku.
Aku bahagia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H