Kau ajak diriku berdiri di tepi pantai menatap samudra biru dengan langit mendung kelabu walau hanya tipis menutupi pandangan kita. Kita hanya diam terpaku menatap riak gelombang yang datang menghampiri kita karena tiupan angin langit yang semilir menyibak rambutmu yang mulai memanjang.
Tak ada kata terucap dari bibirku yang menunggu apa yang hendak kau katakan padaku tentang laut biru tak berbatas membentang di hadapan kita. Deburan ombak yang membawa pasir seakan ingin menyeretku membawa ke tengah lautan seperti suara gelora hatiku bersama degup jantung yang terus berdetak dalam diammu.
Kau tetap membisu seperti karang cadas yang berdiri angkuh di lautan biru yang tak henti dihantam gelombang badai sepanjang masa. Â
Pekikan seekor camar yang mengejar tiang sampan menggugahmu terbangun dari lamunan harapan mengajakku menuju bahtera cinta  untuk berlayar ke pulau harapan jauh di sana tempat kita kelak membangun istana cinta. Â
Foto pertama pernah dimuat di KFK, Kompas pada 2015
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H