Anak Tuna Sosial (Tuna Laras)
Mengenal anak tuna sosial sejak dini akan banyak gunanya karena dapat memberikan perlakuan yang sesuai dengan keadaan yang dialami anak tuna sosial. Anak tuna sosial mengalami hambatan dalam hal psikologi, anak ini pada dasarnya secara fisik tidak ada hambatan namun memiliki kelainan dalam tingkah laku yang menyimpang ekstremnsebagai bentuk kelainan emosi dan penyimpangan tingkah laku atau kelainan penyesuaian sosial. Baik kelainan emosi maupun perilaku anti sosial, sebagai wujud konkretnya adalah adanya kecenderungan bersikap berbeda dengan anak pada umumnya seperti tampak emosional, distruktif(merusak), agresif(suka memberontak) dll.
Anak Berbakat
Menegnal anak berbakat sejak dini kita akan mampu memberikan layanan kepada mereka secara baik terkait dengan belajarnya, kreativitasnya, dan kemmapuan lainnya yang dimiliki. Sedangkan untuk mengetahui macam bakat perlu disampaikan disini menurut Gagne bahwa ranah bakat manusia meliputi: intelektual, kreatif, sosio efektif dan sensor motor. Kemudian bidang keberbakatan meliputi: akademik, teknik, artistik, interpersonal, atletik. Yang perlu diingat bahwa anak berbakat cenderung mempunyai karakteristik yang berbeda dengan anak pada umumnya.
Anak Berkesulitan Belajar
Mengenali anak berkesulitan belajar ini sangat penting karena dapat memahami hambatan yang dialami anak dan selanjutnya bisa memberikan bantuan terutama pada strategi belajarnya. Anak berkesulitan belajar disebabkan bukan karena memiliki kemampuan yang kurang atau rendah, namun disebabkan karea kekurangan pada bidang akademik misalnya disgrafia, dislexia, discalculia dan kekurangan dalam keterampilan akademik seperti berbicara, berpikir dll.
Anak Autis
Mengenali anak autis sejak dini akan bermanfaat untuk memberikan pembinaan kepada anak agar gangguan yang dialami tidak menjadi permanen. Dengan latihan konsentrasi dan stimulus respons yang baik pada anak autis, kiranya dapat mengembalikan kemampuan anak untuk merespons stimulus dan memberikan respons secara baik sehingga nak terlatih dan menjadi lebih baik.
Dari hambatan yang dialami anak berkebutuhan khusus, bagaimanasih pola interaksi yang terjadi pada anak berkebutuhan khusus ketika di sekolah inklusi?. Dalam dunia pendidikan pastinya tedapat beberapa macam permasalahan yang terjadi di dalamnya, salah satunya yaitu adanya bullying. Maraknya aksi kekerasan atau bullying yang dilakukan oleh siswa terutama di sekolah semakin banyak saja adanya berita tentang kasus kekerasan atau bullying tersebut baik itu di media cetak maupun media elektronik. Terjadinya bullying pada pola interaksi anak berkebutuhan khusus di sekolah inklusi ini biasanya terjadi pada dua waktu yaitu pada saat jam pelajaran dan pada saat jam istirahat. Dimana dalam dua waktu yang berbeda tersebut tejadi perlakuan bullying yang diterima oleh anak berkebutuhan khusus di sekolah inklusi tersebut. Perlakuan bullying yang diterima anak berkebutuhan khusus tersebut ketika berada di kelas pada saat jam pelajaran terlihat dari adanya pengucilan yang terjadi pada saat jam pelajaran berlangsung dimana anak berkebutuhan khusus tersebut tidak ada teman sebangku dan jika bertanya sesuatu pada temannya tidak dihiraukan.
Mayoritas dari anak berkebutuhan khusus ini mengalami hambatan dalam bersosialisasi dengan teman-temannya. Hal tersebut terlihat dari banyaknya anak berkebutuhan khusus yang lebih banyak menghabiskan waktu di ruang sumber daripada di dalam kelas atau tempat teman-teman regular biasanya berkumpul. Hal tersebut terjadi karena mereka merasakan ketidaknyamanan terhadap teman-teman regulerya tersebut. Mereka merasa lebih nyaman dengan teman-teman sesame anak berkebutuhan khusus dan berkumpul bersama guru pendamping khusus di ruang sumber daripada harus berada di kantin atau kelas yang dianggap mereka terlalu ramai.
Daftar Pustaka