Anak yang terbiasa mengonsumsi makanan utuh akan terhindar dari sugar craving atau suatu kondisi dimana anak memiliki keinginan untuk selalu mengonsumsi sesuatu yang manis dan sangat sulit untuk mengontrol atau menguranginya.
Pola makan tinggi gula akhirnya bisa menyebabkan penumpukan lemak dan kolesterol jahat pada tubuh. Selain itu, konsumsi gula berlebih pada anak juga menyebabkan kerusakan pada gigi karena konsumsi yang tidak terkontrol pada produk bergula seperti coklat-coklatan, permen, dan sejenisnya.
Oleh sebab itu, real food menyelamatkan anak dari bahaya tersebut lantaran makanan asli cenderung memiliki tambahan gula yang lebih rendah dibandingkan makanan olahan.
4. Memenuhi asupan gizi anak.
Real food dapat memenuhi asupan nutrisi keluarga karena makanan utuh ini terdiri dari beragam sumber pangan yang mengandung karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan mineral yang berperan penting dalam tubuh.
Mengingat bahan pangan lokal melimpah ruah tersedia di negeri ini sehingga bisa diolah menjadi menu makan utama yang sederhana dan menyehatkan seperti sup ayam, gulai telur, pepes ikan kembung, dan sebagainya.
5. Melatih kesederhanaan.
Inilah bagian yang jangan sampai terlupakan oleh para orang tua. Dimana dalam kegiatan makan dan minum, ajarkan anak untuk tidak picky eater atau memilih-milih makanan.
Dengan membiasakan apa yang tersaji, itulah yang akan dikonsumsi, maka akan berdampak pada cara pandang anak untuk belajar menghargai sebuah makanan dan melatih kesederhanaan.
Prinsip kesederhanaan yang memuat rasa menyenangkan, mengenyangkan, dan berkualitas dari makanan yang dikonsumsi.
6. Ramah lingkungan.