Bahkan, pada praktiknya, alangkah lebih baik orang tua mengenalkan real food sejak masa pemberian makanan pendamping ASI (MPASI) anak hingga diharapkan dapat berkelanjutan pada fase usia berikutnya.
Adapun kiranya orang tua wajib untuk memberikan real food pada anak sejak dini karena memuat 6 alasan penting, diantaranya :
1. Minim bahkan tanpa UPF.
Anak yang sudah terpapar MBDK maupun makanan kemasan (produk UPF) secara berlebihan, maka besar kemungkinan akan menjadi adiksi atau kecanduan. Hal demikian terjadi karena sejak kecil anak sudah "rajin" mengonsumsinya.
Agar tidak berlarut dan berisiko pada munculnya berbagai penyakit, maka sebaiknya hentikan kebiasaan tidak baik tersebut. Seiring orang tua mengetahui batasan konsumsi produk makanan dan minuman tersebut pada anak.
2. Menghindarkan konsumsi gula, garam, dan lemak (GGL) berlebih.
Segala sesuatu yang berlebihan pasti tidak baik apalagi menyoal makanan yang berpengaruh pada status kesehatan. Oleh sebab itu, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) menyarankan batas konsumsi GGL per orang per hari, yakni 50 gram atau 4 sendok makan gula, 2.000 miligram natrium/ atau 5 gram atau 1 sendok teh garam (natrium/sodium), dan lemak hanya 67 gram atau 5 sendok makan minyak goreng.
Meskipun komposisi GGL pada MBDK maupun makanan kemasan sudah diuji oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), namun orang tua harus tetap waspada serta memperhatikan kandungannya.
Sehingga, inilah yang menjadikan alasan real food sebagai bahan makanan tepat bagi anak. Bahan makanan utuh ini terdiri beragam jenis, alami, sehat, dan aman dikonsumsi untuk anak. Bahkan real food dapat dijumpai sebagai bahan pangan lokal yang mudah didapatkan. Tinggal bagaimana orang tua dengan bijak mengotak-atik otak agar anak tertarik pada makanan tersebut.
3. Menjaga kesehatan gigi.