Membersamai tumbuh kembang anak "memberi makan" otot besar dan otot kecilnya, melatih sensorik dan motoriknya, Â sembari quality time bersama keluarga di tempat yang nyaman dan asri.
3. Sarana edukasi.
Mulai ajak anak untuk beraktivitas di outdoor, sejenak terpapar langsung dengan sinar matahari dengan pertimbangan jam kunjung yang tidak begitu terik dan anak tetap memakai sunscreen khusus anak.
Menjadikan ruang hijau sebagai tempat belajar anak serta menyatu dengan alam. Bahkan bagi penyuka dan penghobi tumbuhan atau tanaman seperti saya ini sekaligus bisa mengenalkannya kepada anak. Misalnya berbagai tumbuhan paku-pakuan yang menempel di pohon-pohon yang rindang.
Selain itu kenalkan anak pada pohon tabebuya, pohon trembesi, bunga sepatu, tanaman pare tejo, pohon leda, bunga spathodea, bunga amarilis, tidak ketinggalan tanaman pepaya jepang yang tumbuh rimbun dan subur di tepian sungai taman dan masih banyak lagi. Hal demikian dapat menambah wawasan dan perbendaharaan kata pada anak.
Bahkan beberapa kali saya pernah melihat para pelajar atau mahasiswa sedang asyik membuat sketsa gambar dengan objek indah yang ada di taman ini.
4. Menghindari anak dari kecanduan gadget.
Orang tua dapat mengalihkan perhatian anak terhadap waktu layar pada gawai atau gadget bahkan hingga televisi melalui aktivitas luar ruangan yang seru dan menyenangkan. Dengan demikian, orang tua dapat menyiasatinya untuk mengajak anak berkunjung pada wahana bermain menarik yang mendukung tumbuh kembangnya.
5. Sarana ekologis.
Pepohonan leda yang tinggi menjulang, pohon tabebuya dan trembesi yang rindang, ditambah lagi saat bunga amarilis dan bunga spathodea bermekaran membuat suasana taman semakin asri dan sejuk.