Pernahkah Ayah atau Bunda menjumpai seorang anak berbicara kotor atau tidak pantas, kemudian orangtuanya merespon dengan mencubit atau menyebutnya anak yang nakal?
Atau sebaliknya, justru orangtua malah membiarkan anak tersebut sembari mengatakan "namanya juga anak kecil".
Nampaknya kedua kondisi tersebut menjadi pemandangan yang umum terjadi di balik pola pengasuhan orang tua yang beragam. Namun, perlu diingat oleh para orang tua bahwa pola pengasuhan pun mengalami "pembaharuan" dan penyesuaian seiring berkembangnya zaman.
Sebagai contoh pada orang tua milenial, jangan samakan pola asuh orang tua kita pada zaman dahulu dengan sekarang. Dimana teknologi masa kini mengalami perkembangan yang begitu pesat.
Inilah pentingnya orang tua mendidik anak sesuai dengan zamannya. Agar orang tua mampu memandang sebuah persoalan misalnya pada proses pengasuhan untuk menyikapinya secara universal atau global.
Salah satu contoh yang penulis sebutkan di awal tadi berkaitan dengan bagaimana sebaiknya orang tua secara bijak menghadapi anaknya yang berbicara kotor. Hal demikian dimaksudkan agar orang tua tidak lantas buru-buru melabeli anak dengan sebutan nakal atau julukan negatif lainnya.
Bukan berarti pula orang tua membiarkan perilaku negatif pada anak tersebut. Ingat bahwa perilaku tersebut akan menjadi sebuah persoalan berat manakala orang tua tidak dengan sigap mengatasinya.
Adapun persoalan tersebut apabila dibiarkan berlarut dapat berdampak pada psikologis anak seperti mudah marah, mudah tersinggung, mudah terganggu, bahkan hingga timbul rasa dendam. Selain itu, timbulnya perilaku yang tidak sopan serta terkikisnya nilai moral pada anak karena ia tidak merasa bersalah jika melontarkan kata-kata kotor pada seseorang.
Penyebab Anak Bicara Kotor
Perkataan kotor yang diucapkan anak pada umumnya dijumpai berupa berbagai nama binatang, kata-kata jorok, omongan tidak sesuai umur, hingga panggilan kepada orang lain dengan sebutan tidak sopan.
Adapun faktor yang melatarbelakangi anak berbicara kotor diantaranya terdapat 2 faktor yaitu faktor internal (dari dalam) dan faktor eksternal (dari luar).