Dikutip dari laman halodoc.com, kalium atau potassium merupakan salah satu mineral dan elektrolit yang memiliki peran penting untuk tubuh seperti (1) menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh, (2) menjaga kesehatan jantung, (3) mengatur kerja otot dan saraf, dan (4) membawa nutrisi yang tubuh serap ke dalam sel.
Dalam kondisi kesehatan normal, kalium dalam darah berada pada kisaran antara 3,5 hingga 5 mEq/L. Apabila kalium dalam darah seseorang berada di bawah atau di atas angka tersebut memungkinkan terjadinya kekurangan atau kelebihan kalium.
Misalnya pada angka 2,5 mEq/L berarti kalium dalam tubuh seseorang kurang. Tanda-tanda umum selain seperti yang dialami rekan saya yaitu mengalami kedutan/kram pada otot, sembelit, sakit perut, sering mual dan muntah, jantung berdebar tidak normal, sering haus tetapi sering pula buang air kecil, serta mati rasa atau kesemutan.
Apabila gejala-gejala di atas dirasakan oleh tubuh sebaiknya tidak dianggap remeh. Beruntung rekan saya menjalani penanganan dengan cepat karena hasil pemeriksaan darah langsung dapat diperoleh dan diketahui beberapa saat kemudian.
Adapun dalam penanganan, biasanya pasien hipokalemia mendapat asupan kalium melalui kapsul, tablet, serbuk untuk oral, dan larutan untuk injeksi.
Namun, obat memungkinkan terdapat efek samping terutama pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal. Oleh sebab itu, kita tidak bisa terus menerus bergantung pada obat. Sehingga salah satu edukasi yang perlu diberikan kepada pasien atau bahkan kita yang dalam kondisi sehat adalah mengonsumsi makanan sumber kalium.
Makanan Sumber Kalium
Selama berpuasa banyak orang kekurangan cairan dan mineral/elektrolit. Hal demikian dapat meningkatkan risiko terjadinya nyeri otot karena kekurangan kalium. Oleh sebab itu, pentingnya untuk memenuhi asupan kalium dengan baik setiap harinya apalagi pada saat berpuasa.
Berikut beberapa makanan dan minuman sumber kalium, diantaranya :
1. Buah-buahan, meliputi pisang, alpukat, bengkoang, melon, pepaya, kurma, saus tomat, labu kuning, dan aprikot kering.