Tidur selepas sahur bukanlah hal yang tabu bagi masyarakat karena beberapa orang masih dijumpai melakukannya. Apalagi di awal puasa saat tubuh belum terbiasa bangun lebih pagi untuk santap sahur. Selama masih ada waktu sebelum mulai beraktivitas, sebagian orang memilih memanfaatkannya untuk kembali tidur sejenak.
Tidur adalah hal yang sebaiknya dihindari setelah sahur karena salah satunya berdampak pada kebugaran tubuh dan kinerja organ pencernaan. Oleh sebab itu, sebaiknya sejenak memberikan jeda waktu cerna pada makanan setelah santap sahur.
Jangan sampai keputusan untuk tidur setelah sahur kemudian membuat waktu sholat terlewatkan. Memang tidak ada larangan selama kegiatan tidur itu tidak mengurangi produktivitas seseorang. Akan tetapi, untuk memulai hari yang terstruktur dan terencana, bukankah lebih baik melaksanakan aktivitas positif sembari menunggu waktu subuh tiba.
Rasulullah SAW menganjurkan umat Islam yang akan berpuasa untuk menyantap hidangan di waktu sahur. Karena di balik hidangan sahur terdapat keberkahan dan keutamaan sahur.
Pertama, sebagai sumber energi. Sahur dapat mencegah sakit kepala, mual, gemetar, tanda-tanda glukosa rendah, dan gangguan kesehatan lainnya yang dapat memengaruhi produktivitas kerja dan aktivitas beribadah.
Selain itu, sahur dapat mencegah kelelahan di siang hari yang berimbas pada sakit kepala. Sehingga dianjurkan untuk memperhatikan menu makan sahur yang bergizi agar tubuh cukup asupan nutrisi selama berpuasa.
Kedua, mendekatkan waktu ibadah. Sahur mendekati waktu subuh berpotensi untuk melaksanakan sholat subuh di awal waktu.
Ketiga, keberkahan melimpah.
Dari Anas RA berkata : Rasulullah SAW bersabda : "Makan sahurlah kalian, karena pada makan sahur itu terdapat keberkahan," (HR. Muslim).